Prabowo Subianto Sebut Alasan Target EMF Tak Tercapai Lantaran Adanya Refocusing Anggaran Selama COVID-19

- 8 Januari 2024, 14:11 WIB
Prabowo Subianto, Capres nomor 2
Prabowo Subianto, Capres nomor 2 /Lidiyawati Harahap/Antara Foto

 

KABARMEGAPOLITAN.COM - Prabowo Subianto sebut selama pandemi COVID-19, anggaran pertahanan mengalami banyak refocusing. Calon Presiden nomor urut 2 tersebut mengungkapkan hal itu karena sebelumnya muncul pertanyaan mengenai target EMF yang tidak tercapai.

Menurut Prabowo, Kementerian Pertahanan telah merancang rencana anggaran pertahanan, tetapi pelaksanaannya menjadi sulit karena dampak pandemi COVID-19.

Hal Ini terjadi karena Kementerian Keuangan melakukan refocusing anggaran. Akibatnya, banyak rencana yang diajukan oleh Kementerian Pertahanan tidak mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan.

"Dulu saya sudah menyusun rencana, tetapi keputusan akhir ada di tangan Menteri Keuangan, dan masalahnya adalah bahwa kami telah menghadapi gangguan selama 2 tahun karena COVID-19, yang mengakibatkan refocusing anggaran. Banyak usulan kami yang tidak mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan," ungkap Prabowo dalam Debat Ketiga Calon Presiden pada Minggu (7/1/2024) di Istora Senayan, Jakarta.

Selanjutnya, Prabowo menyoroti penggunaan peralatan militer bekas yang telah dia akuisisi. Ia mencatat bahwa pada masa pemerintahan Soekarno, juga pernah menggunakan peralatan militer bekas, termasuk pesawat, kapal selam, dan destroyer.

Menurutnya, penilaian terhadap peralatan militer tidak semata-mata berdasarkan kondisi baru atau bekasnya, tetapi juga harus mempertimbangkan usia peralatan tersebut.

Prabowo juga menekankan keinginannya untuk memberikan yang terbaik bagi para anggota TNI di dalam negeri. Namun, karena tahun tersebut disertai oleh sejumlah krisis, seperti pandemi, kenaikan harga pangan, dan harga BBM, maka terjadi penyesuaian anggaran yang disebut sebagai refocusing.

"Bung Karno seluruh pesawat terbang kapal selam destroyer semuanya bekas. Jadi, kita juga masih banyak sampai sekarang pesawat bekas. Kalau pesawat flying hours, tentunya kita pasti mau yang terbaik buat prajurit kita, tapi kita harus loyal kepada yg lebih besar. Ada covid, ada krisis ukraine, pangan naik, bbm naik," jelasnya.

Halaman:

Editor: Aisa Meisarah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x