Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Setiap tanggal 29 November, dunia merayakan Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina sebagai pengingat bahwa hak-hak tak tergantikan, kemerdekaan nasional, dan kedaulatan rakyat Palestina adalah tujuan yang belum tercapai.
Wilayah Palestina telah menghadapi pendudukan oleh Israel sejak tahun 1967, dan upaya untuk mendirikan negara Arab belum berhasil, bahkan setelah Israel memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1948.
Perjuangan wilayah antara Palestina dan Israel telah menjadi sumber konflik yang berkelanjutan, terutama di sekitar kota Yerusalem.
Resolusi 181 (II) Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 29 November 1947, juga dikenal sebagai Rencana Pembagian Palestina, menjadi tonggak penting dalam upaya mencapai pemisahan kedua negara dan pembentukan negara Palestina yang merdeka.
Rencana ini merekomendasikan pembagian Mandat Palestina menjadi negara-negara Arab dan Yahudi independen serta pembentukan Rezim Internasional Khusus untuk Yerusalem.
Baca Juga: Berkarir di Rumah Sakit Masmitra: Peluang Karir Terbaru di Dunia Kesehatan
Meskipun resolusi ini memiliki tujuan mulia, pelaksanaannya terhenti oleh pecahnya perang saudara di Palestina pada tahun 1948.
Akibatnya, meskipun Israel menjadi negara pada tahun tersebut, negara Arab yang direncanakan tidak terbentuk.
Sejak saat itu, perjuangan hak dan kedaulatan rakyat Palestina terus berlanjut.
Pada tahun 1977, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina.
