KABARMEGAPOLITAN.com - Appreciate a Dragon Day dirayakan setiap tahun pada tanggal 16 Januari.
Dengan sayap mengepak keras, napas menyala, dan sisik baja, naga dipandang sebagai penguasa kekacauan yang tak terbendung.
Namun, mereka juga disajikan sebagai makhluk jinak dan ramah yang bisa berteman baik dengan manusia.
Hari ini diatur untuk mendorong orang-orang di seluruh dunia untuk menghargai sejarah dan signifikansi sosial-budaya dari makhluk mitos.
Baca Juga: Heboh Terkait Isu Malin Kundang, Pengamat Politik: Siapa yang Lebih Pantas Dikatakan Pengkhianat?
Sejarah Appreciate A Dragon Day
Kata 'naga' pertama kali memasuki bahasa Inggris pada awal abad ke-13 dari naga Prancis Kuno, yang pada gilirannya berasal dari bahasa Latin 'draconem,' yang berarti 'ular berukuran besar.'
Naga selalu menjadi bagian dari sejarah dunia, dengan penggambaran pertama naga sejauh 4500 SM. selama zaman Romawi dan Mesir.
Sejak itu, naga dan motif naga telah ditampilkan dalam banyak karya sastra modern, terutama dalam genre fantasi.
Baca Juga: Ganjar-Mahfud Mendapat Dukungan Kuat dari Relawan MGB
Appreciate a Dragon Day diciptakan pada tahun 2004 oleh Donita K. Paul.
Penulis mempromosikan rilis novelnya "DragonSpell," yang merupakan bagian pertama dari seri lima buku. Buku ini tentang mantan budak yang mengubah nasibnya dan merupakan penyelamat naga.
Ini adalah perayaan naga dalam sastra, serta melek huruf pada umumnya dan budaya pop.
Naga beragam dalam presentasi dengan variasi bernapas api, beberapa seperti gargoyle yang ditemukan di gereja-gereja abad pertengahan.
Lainnya adalah hydra berkepala banyak yang muncul dari lautan. Lainnya adalah wyvern, basilisk, dan makhluk mitos lainnya dengan koneksi longgar ke dunia nyata.
Pada akhirnya, gagasan naga berinteraksi dengan manusia mengisi pikiran kita dengan kekaguman dan mengilhami kita untuk menyenangkan pikiran kita dengan mewah.***