Ia juga mencontohkan beberapa negara yang menurutnya terlambat dan lemah dalam mencegah radikalisme, seperti Filipina, Somalia, dan Sudan.
“Kalau negara lemah, ideologi-ideologi radikal akan masuk secara leluasa,” ujarnya.
Menurutnya, cara pencegahan radikalisme yang paling efektif di seluruh dunia adalah bagaimana bisa mencegahnya dari hulu membuat kultur-kultur di dalam masyarakat menolak radikalisme secara mandiri.
“Ketika paham radikal mulai masuk ke tengah masyarakat, masyarakat sendiri yang menolak, ini adalah konsep yang dilakukan oleh banyak akademisi di beberapa negara di dunia yang kemudian sangat efektif,” katanya.***