KABARMEGAPOLITAN.com - Kelangkaan minyak goreng masih menjadi perbincangan hangat di seluruh lapisan masyarakat.
Mulai dari antrian yang mengular, hingga kebijakan dan tindakan yang cukup kontroversial.
Timbul juga kecurigaan adanya penimbunan yang dilakukan oleh berbagai oknum untuk memperoleh keuntungan dari berbagai sisi.
Baca Juga: Ini yang ditunggu! LINK PENGUMUMAN Penetapan NIP dan NI PPK CASN 2021 dari Badan Kepegawaian Negara
Ibas Salurkan 16 Ton Minyak Goreng
Ditengah kelangkaan minyak goreng yang makin parah, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menyalurkan 16 ribu liter (16 ton) minyak goreng kepada masyarakat.
Ibas diketahui melakukan operasi pasar murah di di Ngawi, Jawa Timur pada 8 Maret 2022.
Dalam operasi pasar murah tersebut, Ibas menyalurkan 16.000 liter (16 ton) minyak goreng.
Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Pemerintah dan Pertamina Pastikan Harga Pertalite Tidak Naik
Reaksi Netizen
Sontak, tindakan tersebut membuat netizen mempertanyakan asal minyak goreng dengan jumlah sebanyak itu pada saat adanya kelangkaan minyak goreng seperti saat ini.
Seorang netizen Padmavati Pratiwi menuliskan dalam akun twitternya @PadmavatiPrati1, “16 TON..loh... Hellooo..yang pada teriak2 nyalahkan Jokowi.. Mata kalian pelototin yak”.
Stand up komedian, Kemal Pahlevi juga mempertanyakan ‘saweran’ Ibas tersebut. Dalam akun twitter pribadinya @kemalpalevi ia mencuit “Iyakan lagi langka, tapi kok bisa dapat 16 ton?? Itu dapat darimana?? Mohon pencerahannya. Soalnya pasar aja bisa gak dapat kan ya :(”.
Baca Juga: Kenakan Koleksi FendiSS22, Aktor Lee Min Ho Dikonfirmasi sebagai Brand Ambassador Terbaru dari Fendi
Netizen @ChusnulCh_ bahkan menandai akun twitter Ibas @Edhie_Baskoro, ia mencuit, “Dia minta jangan borong, satu orang dua liter cukup, tapi @Edhie_Baskoro sendiri punya 16 ton minyak goreng. Pencitraan diatas penderitaan rakyat, tapi tnp malu teriak koalisi dgn rakyat. Dasar waluh.”
Akhir-akhir ini, minyak goreng memang jadi komoditas yg paling banyak dibicarakan masyarakat baik secara langsung atau via media sosial.
Hal itu disebabkan kelangkaan dan fenomena antrian yang mengular untuk mendapatkan minyak goreng terjadi di berbagai tempat.***