Ternyata, 95 Persen Perusahaan Barat Masih Beroperasi di Rusia

- 17 Maret 2024, 11:15 WIB
Ilustrasi. Bendera nasional Rusia terlihat di Kremlin, Moskow, Rusia,./ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa
Ilustrasi. Bendera nasional Rusia terlihat di Kremlin, Moskow, Rusia,./ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa /

KABARMEGAPOLITAN.com - Mayoritas perusahaan Barat terus beroperasi di Rusia meskipun banyak bisnis asing mengumumkan keluar dari negara itu sebagai tanggapan atas konflik antara Moskow dan Kiev, kata Menteri Luar Negeri Austria Alexander Schallenberg.

Perusahaan Austria "terlibat secara intensif" baik di Rusia maupun Ukraina, akui Schallenberg dalam konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Vienna pada Jumat.

Austria adalah investor terbesar keenam dalam ekonomi Ukraina, katanya.

"Dan ya, perusahaan-perusahaan Austria juga hadir di Rusia dan sebagian masih hadir, sekitar 95% dari semua perusahaan Barat," kata menteri luar negeri itu.

Schallenberg bersikeras bahwa pembatasan internasional yang diberlakukan terhadap Moskow atas operasi militer terhadap Ukraina harus "ditaati sepenuhnya… Tidak boleh ada pengecualian."

Baca Juga: Pantau Kestabilan Harga, BI Sumsel Imbau Masyarakat Bijak dalam Belanja 

Dia juga menyalahkan Presiden Rusia Vladimir Putin karena menggunakan gas dan gandum sebagai "tekanan" di tengah kebuntuan dengan Barat.

Austria akan terus mengurangi ketergantungannya pada gas yang dipasok oleh Rusia, dengan tujuan menjadi "100% independen" pada tahun 2027, kata menteri itu.

Penting bagi Wina dan Washington untuk "berdiri bersama samping demi samping" menghadapi konflik antara Rusia dan Ukraina, kata Schallenberg.

Minggu lalu, Politico melaporkan bahwa Washington telah memberi tekanan pada salah satu bank terbesar Austria, Raiffeisen Bank International, untuk mundur dari Rusia.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x