Israel Dikecam Sejumlah Negara Arab dalam Pertemuan Dewan Keamanan PBB atas Kekerasan di Masjid Al-Aqsa

- 27 April 2022, 06:42 WIB
Pasukan keamanan Israel bergerak dalam posisi selama berlangsungnya bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem 15 April 2022.
Pasukan keamanan Israel bergerak dalam posisi selama berlangsungnya bentrokan dengan pengunjuk rasa Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal oleh umat Islam sebagai Tempat Suci dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem 15 April 2022. /REUTERS/Ammar Awad

KABARMEGAPOLITAN.com - Israel mendapat kecaman dari sejumlah negara Arab dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Senin, 25 April 2022 kemarin.

Dikutip dari Arab News, pada Selasa, 26 April 2022, dalam pertemuan yang berfokus pada konflik Israel-Palestina tersebut, negara-negara Arab seperti Aljazair, Yordania, Turki, Maroko, Lebanon, dan UEA, mengkritik Israel dan menyerukannya untuk meredakan situasi yang memanas di Yerusalem.

Tindakan kekerasan Israel dalam beberapa hari terakhir di wilayah Yerusalem Timur dan Masjid Al-Aqsa telah menewaskan puluhan dan melukai ratusan warga Palestina.

Bahkan UEA menyebut momen tersebut sebagai ‘titik kritis’ dan mengutuk serangan berulang oleh pasukan Israel ke Masjid Al-Aqsa, serta serangan yang dilakukan oleh pemukim di halaman Al-Haram Al-Sharif.

Baca Juga: Tanda-tanda Anda Mendapatkan Malam Lailatul Qadar, Ada Rasa Ketenangan dalam Beribadah

Pengamat Permanen Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan Israel telah ‘menggunakan pembenaran favoritnya’ dengan alasan keamanan atas kekerasan yang dilakukan oleh pasukannya.

“Ini adalah pembenaran satu ukuran untuk semua: Keamanan untuk membenarkan pendudukan ilegal, keamanan untuk membenarkan pemindahan paksa, keamanan untuk membenarkan blokade yang tidak manusiawi,” ujar Mansour.

“Keamanan untuk membenarkan pembunuhan anak-anak dalam perjalanan mereka ke sekolah, keamanan untuk membenarkan pengeboman seluruh lingkungan, keamanan untuk membenarkan menyerang orang-orang kami, tanah kami dan tempat-tempat suci kami,” tambahnya.

“Mereka menyebut jamaah kami ‘teroris’ – distorsinya tidak ada habisnya, ofensif dan berbahaya,” tutup Mansour.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Arab News Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x