Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Kualitas udara di Jakarta kembali menjadi perhatian utama saat kota ini menempati peringkat teratas sebagai kota dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia pada hari Minggu pagi, 13 Agustus 2023.
Menurut data dari situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 170, yang masuk dalam kategori tidak sehat akibat polusi udara PM2.5.
Pemantauan kualitas udara dengan data waktu terkini ini juga menunjukkan Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara paling buruk di seluruh dunia.
Setelah Jakarta, kota-kota dengan kualitas udara terburuk selanjutnya adalah Dubai (UEA) dan Johannesburg (Afrika Selatan).
Baca Juga: Perbaiki Kualitas Udara, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tambah 23 Taman Baru
Beberapa wilayah di Jakarta bahkan masuk dalam kategori sangat tidak sehat dengan indeks kualitas udara di atas 201. Contohnya, Cilandak Timur dengan indeks 206 dan Kebayoran Lama dengan indeks 206.
Asep Kuswanto, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, telah mengungkapkan bahwa penyebab buruknya kualitas udara di Ibu Kota dalam beberapa waktu terakhir adalah musim kemarau.
"Juli hingga September umumnya merupakan musim kemarau yang puncaknya terjadi. Akibatnya, kualitas udara cenderung memburuk," ujar Asep dalam konferensi pers di Gedung Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Jakarta Timur, Jumat, 11 Agustus 2023 yang lalu.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merumuskan tiga strategi untuk mengatasi masalah ini.
