Lawan Polusi, Puskesmas DKI Jakarta Diminta Rutin Periksa Kualitas Udara

28 Agustus 2023, 06:08 WIB
Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia /pmjnews.com

KABARMEGAPOLITAN.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mendorong seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di wilayah DKI Jakarta untuk secara berkala.

Hal ini dimaksdukan untuk  memeriksa kualitas udara menggunakan alat sanitari kit.

Langkah ini bertujuan untuk memperkuat surveilans data terkait polusi udara di ibu kota.

"Mulai pekan depan, saya ingin diukur setiap pekan. Dengan itu, laporan akan memberikan informasi tentang tingkat polusi udara di seluruh Puskesmas di DKI Jakarta," kata Budi, pada hari Minggu 27 Agustus 2023 yang lalu.

Baca Juga: Nantangin Netizen, Nikita Mirzani Pecahkan Rekor Order Live Streaming Naik 90 Kali Lipat di Shopee Live 

Jika hasil pengukuran menunjukkan tingkat polusi yang tinggi, petugas Puskesmas akan diminta untuk mengirimkan sampel udara tersebut ke laboratorium kesehatan guna memeriksa sumber polusi udara tersebut.

Melalui surveilans ini, pemerintah pusat berharap bisa mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk mengatasi sektor-sektor dengan emisi terbesar di Jakarta.

Menteri Budi mengungkapkan bahwa ada tiga penyebab utama polusi udara di Jakarta, yaitu transportasi, pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batu bara, dan industri-industri yang menggunakan batu bara atau bahan bakar karbon lainnya.

"Dengan demikian, kami bisa mengusulkan, misalnya, di daerah Jakarta Selatan, untuk mengurangi polusi udara dari kendaraan bermotor, sedangkan di Jakarta Barat, di mana banyak pabrik dari Tangerang yang berkontribusi, harus ada langkah-langkah untuk mengurangi polusi," tambahnya.

Baca Juga: Mengupas Horoskop Minggu Ini: 28 Agustus - 3 September 2023 

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, partikel polusi PM2,5 dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan yang membahayakan kesehatan manusia.

Beberapa penyakit pernapasan yang umum terkait dengan polusi ini termasuk infeksi saluran pernapasan, penyakit paru obstruktif kronis, radang paru-paru, kanker paru-paru, dan tuberkulosis.

Pada tahun 2022, BPJS Kesehatan mengklaim pengeluaran sebesar Rp10 triliun untuk biaya pengobatan kelima penyakit pernapasan tersebut.

Menteri Budi juga mengimbau masyarakat yang beraktivitas di luar rumah untuk selalu menggunakan masker sebagai salah satu langkah pencegahan terhadap PM2,5 yang dapat masuk ke paru-paru.

Baca Juga: Konten Kreator, Mitra Brand, dan Penjual Berbagi Ide dan Berkolaborasi di Shopee Connect, Sinergi Kian Kuat 

Hal ini diperlukan mengingat jumlah orang yang terkena penyakit pernapasan terus meningkat, mencapai lebih dari 200 ribu orang per bulan, yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 50 ribu orang per bulan.

"Jika Anda sudah terkena penyakit pernapasan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Tetapi yang paling penting adalah mencegah, dan jika memungkinkan, lebih banyak orang sebaiknya menggunakan transportasi umum," tutupnya.

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler