Benteng ini, yang pada awalnya merupakan sebuah benteng abad pertengahan, kemudian berubah menjadi penjara negara yang mengerikan.
Tahanan yang dikirim ke sana atas perintah raja tidak pernah mendapatkan pengadilan atau kesempatan untuk banding, termasuk di antaranya tahanan politik yang memberontak melawan pemerintah dan hukum yang diterapkan oleh monarki.
Selain itu, warga yang menunggu persidangan juga ditahan di Bastille.
Meskipun ada rencana untuk menghancurkan bangunan ini pada akhir abad ke-18, Bastille tetap menjadi simbol kekuasaan monarki Bourbon dan tindakan represif yang dilakukan oleh mereka.
Pada tanggal 14 Juli 1789, saat kerusuhan pecah, ribuan orang mendekati Bastille dengan tuntutan untuk mendapatkan senjata dan amunisi yang tersimpan di dalamnya.
Pasukan penjaga benteng tersebut melawan, tetapi akhirnya para penyerbu berhasil merebut kendali atas Bastille dan membebaskan tujuh tahanan yang terkurung di sana.
Pengambilan Bastille ini menandai awal dari Revolusi Prancis dan sekaligus menjadi simbol berakhirnya rezim monarki kuno.
Hari Bastille secara resmi dijadikan hari libur nasional di Prancis pada tahun 1880. Sejak awal perayaannya, parade militer, kembang api, pidato, dan pertunjukan publik menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini.