KABARMEGAPOLITAN.com - Hari Multiple Sclerosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 30 Mei mengundang dialog tentang penyakit tersebut.
Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit kambuhan dengan perkembangan yang sangat lambat.
MS juga dikenal sebagai encephalomyelitis diseminata, dan gejalanya meliputi kelemahan otot, penglihatan ganda, dan masalah mental/fisik.
Karena kurangnya studi penelitian tentang penyakit ini, penyebab pastinya umumnya tidak diketahui.
Banyak ilmuwan percaya bahwa mungkin ada hubungan antara timbulnya penyakit dan gen dan/atau disfungsi sel saraf.
Baca Juga: Apa Itu Hari E-Bike Nasional yang Dirayakan 30 Mei di AS? Begini Sejarahnya
Sejarah Hari Multiple Sclerosis Sedunia
Hari Multiple Sclerosis Sedunia yang pertama dirayakan pada tahun 2009 oleh Federasi Internasional Multiple Sclerosis (MSIF).
MSIF secara resmi didirikan pada tahun 1967 sebagai badan internasional yang berkoordinasi dengan organisasi MS nasional milik banyak negara seperti Turki, Slovakia, India, dan Amerika Serikat
Federasi bertujuan untuk menjelaskan MS dan penelitian ilmiah yang terkait dengannya.
Baca Juga: Apa Itu National Hole In My Bucket Day yang Diperingati Tiap 30 Mei di AS? Simak Sejarahnya
Tema Hari Multiple Sclerosis Sedunia tahun ini adalah 'Connect.'
Tema yang berlangsung dari tahun 2020 hingga 2022 ini berfokus untuk menyatukan dunia dengan menjalin hubungan satu sama lain serta diri sendiri demi perawatan yang lebih baik.
MSIF menghabiskan seluruh bulan Mei dan awal Juni menyebarkan kesadaran dan harapan tentang MS melalui kampanye bertema mereka.
Sekitar 2,8 juta orang menderita MS setiap tahun.
Baca Juga: Hari Paling HOKI tiap Zodiak Minggu Ini, 29 Mei - 4 Juni 2023, LENGKAP!
Penyakit ini berkaitan dengan rusaknya selubung mielin yang menutupi sistem saraf di sumsum tulang belakang dan otak.
Selubung myelin yang rusak menjadi tertutup lesi atau plak, dan dari sinilah penyakit mendapatkan namanya — 'multiple sclerosis' berarti 'beberapa bekas luka.'
Penyebab pasti MS masih belum diketahui, tetapi beberapa ilmuwan mengaitkan genetika, agen infeksi, dan disfungsi sel sebagai penyebab penyakit.
Gejalanya meliputi kejang otot, masalah bicara dan menelan, masalah koordinasi dan keseimbangan, depresi, perubahan suasana hati, dan sebagainya.
Baca Juga: Helikopter Bell 412 Milik TNI AD Jatuh, Tidak Ada Korban Jiwa
Meskipun tidak ada obat permanen untuk MS, penelitian yang sedang berlangsung berkaitan dengan pengobatan gejala dengan obat-obatan dan strategi perlindungan saraf.***