KABARMEGAPOLITAN.COM - Sebagai sosok yang kritis terhadap kebijakan pemerintah, Pandji Pragiwaksono juga sebagai orang menyoroti kebijakan-kebijakan pemerintah tentang ekspresi keagamaan di Indonesia.
Pandji mengakui bahwa masyarakat beragama pada masa Orde Baru tidak merdeka dalam mengekspresikan agamanya, sebab Presiden Soeharto tidak menerima selain warna merah-putih.
Termasuk perempuan Muslim pada masa itu, tidak diperkenankan untuk memakai hijab dan baru diperbolehkan pasca Orde Baru tumbang.
Baca Juga: TRENDING! Asian Value Jadi Bahan Rujakan di Twitter Gegara Pandji Pragiwaksono
Begitu pula dengan umat Tionghoa, mereka merasa bebas merayakan Hari Raya agamanya pasca Gus Dur menjadi Presiden.
Hal yang tampak menyedihkan menurut Komedian tersebut tentang umat Islam saat ini - yang mengkotak-kotakkan orang berdasarkan pemahaman agamanya serta menyamakan satu pandangan dengan pandangan kebanyakan orang.
"Padahal nih, warna hijau bermacam-macam. Mulai dari hijau muda hingga hijau tua," ujarnya saat diundang ke Podcast kasisolusi.
Kata Pandji, orang Indonesia sebenarnya belum benar-benar siap menghadapi keragaman yang ada, khususnya agama. Bahkan yang paling menyedihkan menurutnya adalah ketiga Islam dibenturkan dengan Pancasila.