Menarik untuk Disimak! Ramalan Jayabaya tentang Masa Depan Nusantara

- 16 Februari 2023, 08:45 WIB
Ilustrasi. Ramalan Jayabaya
Ilustrasi. Ramalan Jayabaya /

KABARMEGAPOLITAN.com - Jayabaya banyak mengisahkan ramalan-ramalan masa depan yang akan menimpa Nusantara.

Satu ramalan yang menjadi pembicaraan adalah adanya ramalan mengenai mitos pulau Jawa yang akan terbelah.

Ramalan kali ini akan membahas mengenai Gunung Slamet dan Pulau Jawa yang terbelah dua dengan Ramalan Jayabaya.

Yuk, cek di artikel ini selengkapnya.

Baca Juga: Mencegah Kanker! Ini 11 Manfaat Rahasia Jamur bagi Kesehatan

Indonesia adalah negara yang dikelilingi ratusan gunung berapi, terutama di Pulau Jawa.

Banyak dari mereka yang berpotensi meletus.

Intensitas bencana memicu kekhawatiran datangnya bencana besar, yang terbungkus oleh mitos lokal.

Nah, salah satu gunung yang disebut dalam ramalan Jayabaya adalah Gunung Slamet.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Begini Tips Membeli Tomat, Melon, Pisang dan Selada Segar di Supermarket

Gunung ini terletak tepat di tengah Pulau Jawa.

Gunung Slamet dianggap sebagai penentu masa depan pulau, yang memiliki jumlah penduduk terpadat di Indonesia.

Gunung Slamet memiliki mitos yang menyebar dari mulut ke mulut warga di lereng sekitarnya.

Salah satu mitos tersebut adalah terbelahnya Pulau Jawa, jika Gunung Slamet meletus.

Baca Juga: Mengenal Kokedama, Cara Merawat Tanaman Hias ala Jepang!

Sebuah bencana dahsyat akan datang dan dianggap mengerikan.

Hal ini dikaitkan dengan ramalan Jayabaya.

Sebagaimana diberitakan Ringtimes Banyuwangi pada artikel "Ramalan Jayabaya, Gunung Slamet dan Mitos Pulau Jawa yang Terbelah Dua, Simak Penjelasannya", yang dilansir dari kanal YouTube ELSCI TV, Kamis 10 Desember 2020, berikut penjelasan lengkapnya.

Mitos Gunung Slamet kemudian dikaitkan dengan ramalan Jayabaya.

Baca Juga: 3 Bahan Alami Merawat Tanaman Hias, Bisa Pakai Kerikil, Guys!

Maharaja Jayabaya merupakan raja Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar abad ke-12 adalah visioner yang unggul.

Pandangannya dalam membaca nasib Indonesia dianggap tepat oleh sebagian masyarakat.

Melalui kitab bernama Jangka Jayabaya, bait ke-164 sang raja berucap “suatu saat Pulau Jawa akan terpotong menjadi dua”.

Ramalan tersebut dimaknai jika Pulau Jawa akan dilanda bencana besar yang memotong pulau menjadi dua bagian.

Baca Juga: Ini Rahasianya, Sob! 4 Tips Nego Gaji saat Wawancara Kerja

Ramalan ini pun ditangkap sebagai tanda waspada bagi masyarakat yang berada di tengah Pulau Jawa.

Berdasarkan cerita, jika Gunung Slamet meletus, maka akan membuat parit sebesar selat yang menyatukan Laut Jawa dan Samudera Hindia.

Namun, benarkah mitos tersebut?

Entah ramalan atau mitos warga yang lebih dulu, namun kedua hal tersebut seolah menjadi tali temali satu sama lain, bahwa Pulau Jawa akan terbelah dua dan Gunung Slamet adalah sumbunya.

Baca Juga: Mudah Banget! Begini Cara Gampang Bedakan BPKB Asli dengan BPKB Bodong

Jika dihubungkan dengan Gunung Krakatau, mitos tersebut bukan hal yang mustahil.

Gunung Krakatau yang terletak di Selat Sunda meletus dahsyat pada 27 Agustus 1883 silam.

Akibat letusan tersebut, terciptalah awan panas dan gelombang tsunami yang menyebabkan sekira 36.000 jiwa tewas.

Konon suara yang ditimbulkan dari Krakatau terdengar sampai di Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika.

Baca Juga: 6 Aplikasi Tidur Terbaik 2023, SleepWatch Salah Satunya

Para ahli menyebut daya Krakatau mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Para peneliti juga menyebut jauh sebelum letusan tahun 1883, Krakatau pernah meletus hebat dan membuat Pulau Jawa dan Sumatera terpisah.

Lalu bagaimana dengan Gunung Slamet?

Ramalan Jayabaya mengenai terbelahnya Pulau Jawa dan Gunung Slamet, merupakan sebuah peringatan untuk tetap waspada dan ramalan tersebut bisa dijadikan contoh kita ke depannya seperti apa.

Baca Juga: Hai Pecinta Hewan! Ini 5 Spesies Hamster Paling Populer Dipelihara

Banyak yang mengatakan juga bahwa ramalan Jayabaya memang sering cocok, terutama dengan kejadian-kejadian saat ini.

Berdasakan pandangan Islam, ramalan seperti ini hanya sebagai pitutur agar manusia lebih berhati-hati dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.***(Lilia Sari/Ringtimes Banyuwangi)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Ringtimesbanyuwangi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah