Presiden Minta Jajaran Antisipasi Cuaca Ekstrem dan Krisis Pangan

- 7 Desember 2022, 09:05 WIB
Presiden Jokowi  pada Sidang Kabinet Paripurna Selasa 6 Desember 2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung)
Presiden Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna Selasa 6 Desember 2022), di Istana Negara, Jakarta. (Foto: Humas Setkab/Agung) /

KABARMEGAPOLITAN.COM -  Bencana alam yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini menjadi  perhatian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Presiden ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir dalam penyaluran bantuan dan rekonstruksi bangunan terdampak.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga meminta jajarannya untuk memaksimalkan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai peringatan dini dan mitigasi bencana. 

“Yang pertama, antisipasi bencana, cuaca ekstrem, dan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas. Agar kita semuanya memberikan perhatian, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana harus diperhatikan,” kata Presiden saat memimpin  Sidang Kabinet Paripurna (SKP), Selasa 6 Desember 2022 di Istana Negara, Jakarta melansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet. 

Baca Juga: Update Jumlah Pengungsi Akibat Awan Panas Guguran Gunung Semeru, Bertambah menjadi 781 Jiwa


Hal kedua yang disampaikan oleh Kepala Negara adalah mengenai kondisi perekonomian tahun 2023. Presiden kembali mengingatkan jajarannya harus tetap hati-hati dan waspada terhadap krisis keuangan, kemungkinan ekspor yang menurun, hingga krisis pangan.

“Hati-hati mengenai ini, karena nanti bisa larinya pada masalah sosial dan politik. Sehingga utamanya yang berkaitan dengan beras betul-betul hitung-hitungannya itu, betul-betul hitung-hitungan lapangan. Jangan sampai perhitungan kita keliru, sehingga kita tidak menyiapkan reserve (cadangan) dan pada suatu titik cadangan kita habis, dilihat oleh pedagang, dan akhirnya harga beras pasti akan naik. Ini supply dan demand pasti akan menyimpulkan itu,” ungkapnya.

Presiden Jokowi melanjutkan, di tengah situasi dunia yang masih tidak baik-baik saja ini, maka kebijakan yang berkaitan dengan hajat hidup orang banyak harus di kalkulasi.

“Kuncinya, sekali lagi, kolaborasi antara kementerian dan lembaga, dan jangan terjebak pada ego sektoral, melakukan konsolidasi data, konsolidasi policy, dan juga konsolidasi dari pelaksanaan atau implementasi,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x