Tak Seiras, Jokowi Dukung Bahasa Melayu Jadi Bahasa Kedua ASEAN, Mendikbud Ristek Justru Menolak

- 5 April 2022, 17:00 WIB
ASEAN.
ASEAN. /nguyenthuantien/pixabay

Baca Juga: Korea Bangun Tempat Konser Baru, Digadang-gadang Siap Jadi Saingan The O2 Arena di London

“Indonesia adalah Sekretariat Tetap ASEAN selama puluhan tahun, tapi kita tidak mampu memanfaatkan hal itu untuk kepentingan bahasa kita menjadi bahasa kedua ASEAN,” tutur Dadang menutup.

Di sisi lain, hal yang membuat Nadiem yakin bahwa bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa kedua ASEAN adalah, terkait penyebaran bahasa Indonesia yang sudah mencakup 47 negara di seluruh dunia.

Nadiem juga mengatakan bahwa bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara.

Hal ini pun diamini oleh Kepala Badan Bahasa, Endang Aminudin Aziz. Dirinya juga mengatakan bahwa bahasa Indonesia memiliki persebaran yang lebih banyak dibanding bahasa Melayu.

Baca Juga: LENGKAP! UPDATE Jadwal Sholat dan Imsakiyah Provinsi Sumatera Utara, 5 April 2022

Lebih lanjut Aminudin menjelaskan fakta yang paling sederhana, yakni jumlah penduduk Indonesia yang lebih banyak dibandingkan penduduk Malaysia. Maka, jumlah pengguna bahasa Indonesia pun jauh lebih banyak.

Alasan lainnya keluar dari mulut Mendikbud Ristek terkait adanya Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang semakin menguatkan pandangan bahwa bahasa Indonesia layak sebagai bahasa kedua ASEAN.

BIPA ini diketahui telah diselenggarakan oleh 428 lembaga, baik difasilitasi Kemendikbud Ristek maupun yang diselenggarakan sendiri oleh pegiat BIPA, pemerintah, dan lembaga di seluruh dunia.

Baca Juga: UFO Seukuran Mobil Disebut Kejar Kapal Perang Amerika

Halaman:

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x