Tak Seiras, Jokowi Dukung Bahasa Melayu Jadi Bahasa Kedua ASEAN, Mendikbud Ristek Justru Menolak

- 5 April 2022, 17:00 WIB
ASEAN.
ASEAN. /nguyenthuantien/pixabay
 
KABARMEGAPOLITAN.com - Pada Sabtu, 2 April 2022 ada pertemuan yang terjadi antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan PM Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yakoob.

Dalam pertemuan tersebut, banyak hal yang dibahas. Salah satu yang menarik adalah upaya menjadikan Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN.

PM Malaysia mengatakan bahwa Presiden Jokowi ingin bekerja sama untuk menaikkan kasta Bahasa Melayu.

Maka, dalam hal ini, Yakoob mengatakan bahwa Presiden Jokowi mau mengakui Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi dari negara-negara ASEAN.

Baca Juga: Siapkan 4 Hal Ini Sebelum Mendaftar Kartu Prakerja Gelombang 26 yang akan Segera Dibuka

“Kami ingin berterima kasih pada Bapak Presiden (Presiden Jokowi) untuk menyetujui dengan Malaysia soal peningkatan Bahasa Melayu, yang menjadi akar dari kita,” tutur Yakoob dikutip dari Bernama.

Melihat ada dukungan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN dari Presiden Jokowi, justru ditentang oleh menterinya sendiri, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi.

“Saya sebagai Mendikbud Ristek, tentu menolak usulan tersebut,” kata Nadiem dikutip dari ANTARA pada Selasa, 5 April 2022.

“Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional,” ucap Nadiem melanjutkan.

Baca Juga: Jadwal Waktu Buka Puasa dan Sholat Wilayah Klaten Hari Ini, Selasa 5 April 2022

Sementara, usulan penggunaan Bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN ini lahir dari klaim Malaysia yang mengatakan bahwa sekitar 1.340 etnis pulau-pulau besar di Indonesia menggunakan bahasa tersebut.

Halaman:

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x