Hal ini berguna agar lebih memastikan kondisi pasien apakah memungkinkan untuk berpuasa atau tidak.
Terutama pasien yang berada dalam masa pemulihan cenderung tidak bisa menyeimbangkan antara asupan makanan dan kebutuhan, sehingga dapat memperburuk kondisi.
Jika sudah berkonsultasi pasien jadi lebih paham. Jika kondisi tidak memungkinkan, pasien dapat mengganti puasa Ramadhan di bulan lain apabila sudah pulih.
Nah, selama masa pemulihan pasien Covid-19 dapat mencukupi kebutuhan makanan dengan memperbanyak asupan protein nabati dan hewani yang mengandung rendah lemak.
Tak luput, perbanyak varian hidangan seperti sayur dan buah yang banyak akan kandungan vitamin, mineral dan antioksidan.
Hal ini dibutuhkan karena pasien yang menjalani masa pemulihan dapat dikatakan butuh recovery, metabolismenya jauh lebih tinggi. Jadi tidak disarankan untuk lakukan puasa apalagi jika kondisi sakit.***