KABARMEGAPOLITAN.COM – BMKG memprediksi cuaca ekstrem yang timbul di sejumlah wilayah Indonesia terutama di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) disebabkan oleh Siklon Tropis Seroja.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati juga mengatakan ada beberapa dampak buruk yang diakibatkan oleh Siklon Tropis Seroja ini.
Berdasarkan data BMKG, diketahui sejak tanggal 2 April 2021 telah dideteksi adanya Bibit Siklon Tropis 99S atau Siklon Tropis Seroja.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 9 April 2021 Beserta Link Streaming Ikatan Cinta, Putri Untuk Pangeran
Baca Juga: Porak Poranda Akibat Siklon Tropis Seroja, Gubernur NTT Tetapkan Tanggap Darurat Bencana
Baca Juga: PLN Berlakukan Ketentuan Baru untuk Klaim Token Listrik Gratis Bulan April, Simak Penjelasan Ini
Setelah mengetahui hal tersebut, BMKG segera menyebarluaskan informasi tersebut ke berbagai pihak, termasuk juga ke pemerintah daerah di calon lokasi terdampak, oleh BMKG serta stasiun-stasiun BMKG di wilayah terdampak.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem dampak dari bibit siklon tersebut.
Namun diperkirakan sejauh ini siklon yang terdekteksi di sekitar perairan wilayah NTT terlihat menjauh dan terpantau membaik pada tanggal 7 hingga 9 April 2021, tetapi BMKG tetap mengimbau masyarakat di beberapa wilayah terdampak untuk senantiasa berhati-hati.
"Jadi harus diwaspadai juga di lautan, meskipun daratannya nanti sudah semakin tenang tapi lautannya gelombangnya masih semakin tinggi,” kata Dwikorita.
Adapun dampak yang ditimbulkan dari Siklon Tropis Seroja tersebut yakni diantaranya terjadi cuaca ekstrem yang berupa hujan sangat lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan bencana hidrometeorologi.
Oleh karena itu, BMKG terus menyebarluaskan informasi terkait perkembangan serta poensi bencana akibat siklon ini.
Tak hanya itu, BMKG dan pihaknya bahkan menerjunkan tujuh stasiun BMKG serta ke tempat-tempat pengungsi, guna menyampaikan apa yang terjadi sehingga masyarakat bisa sedikit tenang dan tak termakan kabar hoaks yang kerap kali beredar.***