Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Menurut sebuah studi berdasarkan survei neonatal AS, isolasi antara bayi baru lahir dan ibu telah meningkat karena kekhawatiran penularan COVID-19 dari ibu yang terinfeksi ke anak atau karena laporan yang tertunda.
Meskipun langkah-langkah tersebut dilakukan untuk kebaikan ibu dan anak, beberapa laporan kasus menunjukkan efek negatifnya, diantaranya adalah kurangnya pemberian ASI dan perawatan kulit ke kulit, dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada bayi seperti melemahnya sistem kekebalan.
Selain itu, terdapat risiko penularan vertikal yaitu risiko penularan infeksi virus corona dari ibu positif COVID-19 ke anaknya.
Kelahiran di rumah adalah pilihan yang lebih baik selama pandemi COVID-19 karena mencegah risiko kontraksi virus di rumah sakit.
Selain itu, terdapat risiko penularan vertikal yaitu risiko penularan infeksi virus corona dari ibu positif COVID-19 ke anaknya.
Kelahiran di rumah adalah pilihan yang lebih baik selama pandemi COVID-19 karena mencegah risiko kontraksi virus di rumah sakit.
Baca Juga: Kenapa Mati Rasa dan Kesemutan Bisa Terjadi Kapan Saja? Simak Penyebabnya
Pasalnya, ditemukan beberapa laporan terkait kontraksi virus corona oleh sang ibu usai masuk rumah sakit.
Selain itu, anggota keluarga yang mendampingi harus melalui beberapa tes COVID-19 dan mungkin dilarang menyentuh bayi yang baru lahir untuk waktu tertentu.
Semua keterbatasan ini membuat keluarga mencari alternatif untuk melahirkan di rumah sakit selama pandemi dan peningkatan kelahiran di rumah.
Artikel ini sebelumnya telah dimuat di zonabanten.com dengan judul Beberapa Hal Penting Yang Harus Diketahui Ibu Hamil Jika Ingin Melahirkan di Rumah
Kekurangan Dari Home Birth:
1. Kemungkinan beberapa komplikasi kebidanan yang mungkin memerlukan pemindahan segera ke rumah sakit.
2. Kehamilan biasanya berlangsung antara 37-42 minggu. Oleh karena itu, wanita yang hamil setidaknya 37 minggu dipertimbangkan untuk melahirkan di rumah oleh tenaga kesehatan.
3. Tidak disarankan untuk wanita yang hamil kembar, kembar tiga atau lebih.
4. Tidak disarankan jika kepala bayi tidak diletakkan dalam posisi turun.
5. Wanita yang sebelumnya menjalani operasi caesar tidak disarankan.
6. Beberapa masalah mungkin muncul jika bidan / perawat / kebidanan bukan profesional terlatih dan tidak mampu membimbing Anda dengan baik.
Baca Juga: Trik Jenius ini Dapat Tingkatkan Kinerja dan Daya Baterai iPhone Anda
1. Kemungkinan beberapa komplikasi kebidanan yang mungkin memerlukan pemindahan segera ke rumah sakit.
2. Kehamilan biasanya berlangsung antara 37-42 minggu. Oleh karena itu, wanita yang hamil setidaknya 37 minggu dipertimbangkan untuk melahirkan di rumah oleh tenaga kesehatan.
3. Tidak disarankan untuk wanita yang hamil kembar, kembar tiga atau lebih.
4. Tidak disarankan jika kepala bayi tidak diletakkan dalam posisi turun.
5. Wanita yang sebelumnya menjalani operasi caesar tidak disarankan.
6. Beberapa masalah mungkin muncul jika bidan / perawat / kebidanan bukan profesional terlatih dan tidak mampu membimbing Anda dengan baik.
Baca Juga: Trik Jenius ini Dapat Tingkatkan Kinerja dan Daya Baterai iPhone Anda
Yang Harus Dilakukan Jika Memilih Home Birth:
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melanjutkan dengan opsi persalinan di rumah adalah berbicara dengan dokter atau bidan mengenai keamanan prosesnya.
Identifikasi risiko kehamilan anda dan cara menghindarinya jika anda memilih untuk melahirkan di rumah.
Carilah profesional medis yang terlatih dan bersertifikat dengan pengalaman beberapa tahun di bidangnya.***(Rizky Ramadhan/Zonabanten)
Hal pertama yang harus dilakukan sebelum melanjutkan dengan opsi persalinan di rumah adalah berbicara dengan dokter atau bidan mengenai keamanan prosesnya.
Identifikasi risiko kehamilan anda dan cara menghindarinya jika anda memilih untuk melahirkan di rumah.
Carilah profesional medis yang terlatih dan bersertifikat dengan pengalaman beberapa tahun di bidangnya.***(Rizky Ramadhan/Zonabanten)
