Hati-Hati, Penyakit Komorbid Terbanyak Pada Pasien Covid-19 Itu Hipertensi

8 April 2021, 09:27 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Tumisu/Pixabay

KABARMEGAPOLITAN.COM - Jika tertular virus Covid-19 akan menjadi parah jika para pasien memiliki penyakit komorbid atua penyakit penyerta.

Salah satu komorbid yang bisa memperburuk ialah darah tinggi atau hipertensi. Pasien dengan komorbid hipertensi akan cenderung menderita Covid-19 lebih parah dibandingkan pasien tanpa hipertensi.

Covid-19 menyerang semua organ pada pasien yang menderitanya, mempengaruhi pembuluh darah, dan menyebabkan hipertensi.

Masyarakat menganggap selama ini Covid-19 merupakan penyakit yg hanya menyerang saluran pernapasan atau paru-paru.

Baca Juga: Tak Malu Menjulurkan Alat Kelamin dan Onani Di Jalan, Pria Ini Dijerat Kurungan Penjara Sampai 15 Tahun

Baca Juga: Sering Dipakai Untuk Keperluan Sekolah, Kertas 'HVS' Ternyata Sebuah Singkatan Kata

Artikel ini lebih dulu terbit di Agromedis dalam judul "Hipertensi Menjadi Komorbid Terbanyak pada Pasien Covid-19".

Dokter Ida Srisurani Wiji Astuti, M.Kes, staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Jember mengungkapkan, sekitar 22% penduduk dunia menderita hipertensi.

Dengan adanya data tersebut dan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan pembuluh darah.

Hipertensi sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.

Untuk hipertensi primer, kata dia, hingga saat ini tenaga medis belum menemukan penyebab meningkatnya tekanan darah secara tiba-tiba.

Baca Juga: BLT UMKM 2021 Ditujukan Untuk UMKM Yang Belum Bankable, Cek Syarat Penerimanya Disini

Baca Juga: Jadwal Acara dan LINK STREAMING SCTV Hari Kamis 8 April 2021

Sedangkan hipertensi sekunder dapat diketahui sebabnya. Biasanya karena kolesterol tinggi dan ditemukan hanya sekitar 5-10% kasus.

Dengan demikian hipertensi primer adalah yang paling tinggi nilai kejadiannya.

Untuk mencegahnya, bisa dilakukan dengan mengendalikan faktor risiko.

"Faktor risikonya yaitu makanan tinggi lemak jenuh, kelebihan berat badan, kurang makan sayur dan buah, konsumsi garam berlebih, alkohol, merokok, dan usia di atas 65 tahun," terangnya.

Usia yang mulai rentan mengalami gejala kenaikan tekanan darah adalah orang yang berusia 45 tahun ke atas. Begitu juga pada orang yang memiliki riwayat hipertensi atau penyakit jantung di keluarganya.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 8 April 2021 Beserta Link Streaming Ikatan Cinta, Amanah Wali S4, Dunia Terbalik

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Hari Ini 8 April 2021 Beserta Link Streaming Ikatan Cinta, Amanah Wali S4, Dunia Terbalik

"Sehingga orang-orang dengan faktor risiko tersebut harus rajin melakukan pemeriksaan tekanan darah," ujarnya.

Pada pasien Covid-19 pun ketika virusnya sudah sembuh, hipertensi ini akan menetap. Oleh itu pengelolaan faktor risiko melalui gaya hidup sehat sangatlah penting.

Dia mengatakan, orang dengan komorbid hipertensi boleh melakukan vaksinasi Covid-19 jika tekanan darahnya di atas 180/110 MmHg dan pengukurannya harus dilakukan sebelum meja skrining. "Jika lebih dari itu maka harus dikendalikan dengan obat terlebih dahulu," tegasnya.

Jika pada orang sehat dengan tekanan darah 130, juga masih bisa melakukan vaksin dengan catatan tidak ada riwayat hipertensi sebelumnya. Hal ini berlaku untuk usia yang diperbolehkan vaksin, yaitu 18-40 tahun.

Lansia yang memiliki riwayat hipertensi masih tidak diperbolehkan vaksin, penerima vaksin lansia haruslah yang benar-benar sehat tanpa riwayat komorbid.***(Agromedis/Safira Oktaviani)

Editor: Mula Akmal

Sumber: Agromedis

Tags

Terkini

Terpopuler