Begini Sejarah Dibalik Hari Hama Sedunia yang Diperingati Tiap 6 Juni

- 6 Juni 2023, 05:40 WIB
Ilustrasi. Begini Sejarah Dibalik Hari Hama Sedunia yang Diperingati Tiap 6 Juni /pixabay
Ilustrasi. Begini Sejarah Dibalik Hari Hama Sedunia yang Diperingati Tiap 6 Juni /pixabay /

KABARMEGAPOLITAN.com - Hari Hama Sedunia diperingati setiap tanggal 6 Juni.

Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran tentang praktik pengelolaan hama yang efektif dan bagaimana praktik tersebut bermanfaat bagi kualitas kehidupan manusia dan tumbuhan.

Hama adalah organisme yang menyebarkan penyakit, menyebabkan kerusakan, atau menimbulkan gangguan.

Hama yang familiar adalah semut, hewan pengerat, rayap, kecoa, nyamuk, dan kutu busuk.

Metode yang berbeda digunakan untuk mengendalikan hama, termasuk pestisida, agen pengendalian hayati, perangkat elektronik, dan sarana fisik.

Hari Hama Sedunia, juga dikenal sebagai Hari Kesadaran Hama Sedunia, adalah inisiatif dari Asosiasi Pengendalian Hama Tiongkok. 

Baca Juga: Punya Bos Zodiak Gemini? Begini Sifatnya, Sob!  

Sejarah Hari Hama Sedunia

Sementara pengendalian hama mungkin setua pertanian, contoh pertama tidak tercatat sampai 3000 SM di Mesir kuno.

Orang Mesir menerapkan agen pengendalian biologis dengan memperkenalkan kucing untuk mengelola populasi hewan pengerat di toko biji-bijian mereka.

Mereka juga memperkenalkan luwak ke rumah-rumah untuk mengendalikan hewan pengerat dan ular.

Baca Juga: Akhirnya Terjawab! Ini Sisi Gelap Zodiak Sagitarius 

Pada 2500 SM, bangsa Sumeria di Mesopotamia mulai menggunakan senyawa belerang sebagai insektisida.

Pada 1200 SM, orang Cina menggunakan semut pemangsa untuk melawan hama seperti kumbang dan ulat untuk melindungi kebun jeruk.

Mereka juga menggunakan insektisida nabati untuk merawat benih.

Sementara perkembangan berkelanjutan dalam pengelolaan hama selama Abad Pertengahan di bagian lain dunia, Eropa mengalami kemunduran.

Baca Juga: 13 Makanan Enak di Indonesia, Dijamin Bikin Nambah 

Namun, itu berubah dengan kebangkitan ilmiah selama Renaisans.

Penolak kimia baru ditemukan, termasuk nikotin dan arsenik.

Pada tahun 1700-an, dokter Jerman Franz Ernst Brückmann menemukan penangkap lalat mekanis untuk menangkap berbagai serangga.

Brückmann kemudian menemukan perangkap kutu, yang menjadi aksesori fesyen populer pada zaman Victoria.

Baca Juga: 6 Bulan Terbaik Berwisata ke Indonesia, Catat di Kalender Kamu! 

Pada tahun 1879, James M. Keep mematenkan perangkap tikus pertama yang mematikan, yang menggunakan satu set rahang besi tuang bermuatan pegas.

Insektisida kimia baru dikembangkan antara akhir 1800-an dan setelah Perang Dunia II, termasuk DDT, herbisida, organofosfat, dan hidrokarbon terklorinasi.

Selama tahun 1960-an, masyarakat menjadi sadar akan dampak berbahaya dari pestisida kimia ini terhadap lingkungan.

Itu menyebabkan munculnya kembali kontrol biologis.

Baca Juga: Punya Bos Zodiak Cancer? Kenali Ciri dan Pola Kepemimpinannya, Gaes! 

Meskipun pengendalian hama kimia masih menjadi metode utama pengendalian hama saat ini, orang mulai tertarik pada pengendalian hama tradisional dan alami. ***

Editor: Yuliansyah

Sumber: nationaltoday.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x