Apa itu World Red Head Day yang Diperingati Tiap 26 Mei? Begini Sejarahnya

- 26 Mei 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi. Apa itu World Red Head Day yang Diperingati Tiap 26 Mei? Begini Sejarahnya/pixabay
Ilustrasi. Apa itu World Red Head Day yang Diperingati Tiap 26 Mei? Begini Sejarahnya/pixabay /

KABARMEGAPOLITAN.com - World Red Head Day atau Hari Rambut Merah Sedunia dirayakan setiap tahun pada tanggal 26 Mei.

Ini adalah hari yang disisihkan untuk merayakan setiap orang yang memiliki rambut merah alami.

Jika Anda berambut merah, Anda dianggap sebagai bagian dari kelompok unik karena kurang dari 2% populasi dunia lahir dengan rambut merah alami.

Rambut merah lebih umum dan muncul dengan frekuensi yang lebih besar (antara 2% dan 6%) di antara keturunan Eropa Utara.

Rambut merah mendapatkan warnanya dari tingkat tinggi pheomelanin pigmen kemerahan dan tingkat rendah eumelanin pigmen gelap. 

Baca Juga: Daftar 5 Kota Tertua di Indonesia, Ada yang Terkenal dengan Julukan Venesia dari Timur  

Sejarah World Red Head Day

Gadis berambut merah adalah mereka yang rambutnya memiliki beragam warna merah.

Mulai - dari merah anggur tua atau tembaga cerah, atau pirang, hingga oranye terbakar atau merah-oranye hingga pirang stroberi.

Rambut merah biasanya dikaitkan dengan warna kulit cerah, warna mata lebih terang, bintik-bintik, dan kepekaan terhadap sinar ultraviolet.

Baca Juga: Terungkap! Ini Sisi Gelap Capricorn yang Jadi Misteri Selama Ini 

Dalam peradaban Asia kuno (sejak milenium kedua SM), orang dikatakan memiliki rambut merah dan pirang.

Ada beberapa catatan tentang gadis berambut merah dalam literatur Yunani.

Orang kuno Budini, Sarmatians, dan Thracia dilaporkan oleh penulis Yunani bermata biru dan berambut merah.

Sepanjang sejarah, rambut merah diyakini bagus untuk wanita, tapi tidak untuk pria.

Baca Juga: Ini Rahasia Watak Bos dengan Zodiak Sagitarius yang Perlu Anda Dipahami 

Rambut merah diasosiasikan dengan kejahatan, vampir, dan penyihir; orang luar biasanya digambarkan berambut merah karena rambut merah tidak terlalu umum.

Beberapa sejarawan juga mengaitkan sikap negatif terhadap rambut merah ini dengan keyakinan bahwa Yudas Iskariot (murid yang mengkhianati Yesus) berambut merah.

Rambut merah juga diasosiasikan dengan seseorang yang pemarah.

Pada abad ke-16 dan ke-17, wanita berambut merah dicap sebagai penyihir.

Baca Juga: 8 Wisata Adrenalin di Bali, Mulai dari Flyboarding hingga Rafting 

Diperkirakan 45.000 wanita berambut merah yang dicurigai sebagai penyihir dibakar selama persidangan penyihir.

Meskipun ada contoh diskriminasi dan ketidakpedulian terhadap gadis berambut merah, penerimaan, dan perayaan telah menjadi norma.

Festival rambut merah berlangsung di seluruh dunia dari Belanda hingga Israel.

Ada juga majalah bernama "MC1R" khusus untuk gadis berambut merah. (“MC1R” adalah singkatan dari “melanocortin-1 receptor,” gen penyandi protein.)***

 

 

Editor: Yuliansyah

Sumber: nationaltoday.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x