KABARMEGAPOLITAN.com - Newcastle United tengah mencari pengganti untuk Sven Botman, dan pencarian ini mungkin membawa mereka langsung ke Italia, di mana target utamanya adalah Giorgio Scalvini dari Atalanta.
Seperti yang diungkapkan oleh pakar sepak bola Dean Jones dalam percakapan dengan GIVEMESPORT, Magpies telah menetapkan pandangan mereka pada bek muda Italia ini sebagai solusi untuk menutup absennya Botman, yang menghadapi pemulihan yang panjang dari cedera.
Cedera Botman, yang ternyata lebih serius dari yang diharapkan dengan robekan ACL, telah meninggalkan Newcastle United dalam kebutuhan mendesak untuk memperkuat lini pertahanan mereka menjelang musim depan.
Dalam skenario ini, bek tengah Italia berusia 20 tahun, Scalvini, muncul sebagai pilihan menarik.
Baca Juga: Aston Villa dan Everton Bersaing Datangkan Wonderkid Barcelona
Scalvini, dianggap sebagai salah satu talenta muda paling menjanjikan di Serie A, telah mengesankan dengan penampilannya musim ini baik untuk Atalanta maupun tim nasional Italia.
Dengan hampir 100 penampilan untuk Atalanta dan pengalaman internasional, bek muda ini menawarkan tidak hanya kualitas tetapi juga tinggi, dengan tinggi 6 kaki 4 inci, yang bisa menjadi aset berharga untuk permainan umpan Newcastle United.
Meskipun masih muda, Scalvini memiliki prospek yang menjanjikan dan perpanjangan kontraknya dengan Atalanta hingga 2028 menunjukkan komitmennya dan potensi jangka panjangnya.
Namun, minat Newcastle United tidak tanpa persaingan, karena baik Manchester United maupun Chelsea telah mengekspresikan minat pada pemain Italia ini di masa lalu.
Baca Juga: Chelsea Incar Kiper Lagi, Strategi Transfer Ini Disebut KACAU!
Kedua klub Premier League tersebut telah mengikuti perkembangan Scalvini dengan seksama dan terkesan dengan penampilannya.
Meskipun Manchester United hampir menandatangani kontrak dengannya pada bulan Januari, harga £52 juta yang ditetapkan oleh Atalanta terbukti menjadi hambatan yang tidak dapat diatasi.
Di sisi lain, Chelsea juga tertarik pada bek tersebut, tetapi mereka lebih memprioritaskan penjualan pemain sebelum melakukan akuisisi baru.***