KABARMEGAPOLITAN.COM – Alat peringatan dini longsor berbasis masyarakat yang dipasang di wilayah Kabupaten Bangli, Provinsi Bali diketahui tidak dapat berfungsi.
Padahal alat ini dipasang lima tahun lalu di Desa Batu Dinding, Kecamatan Kintamani, yang memiliki potensi tanah longsor dengan kategori sedang hingga tinggi.
Tercatat, pada 9 Februari 2017 lalu, tanah longsor yang terjadi di kabupaten ini mengakibatkan 13 warga meninggal dunia dan 8 lainnya luka-luka, serta 5 unit rumah rusak.
Dalam pengecekan efektifitas peralatan yang dilakukan BNPB didapati kendala baterai yang sudah habis sehingga alat sensor tidak berfungsi.
Pengecekan dan evaluasi ini dilakukan BNPB bersama Universitas Gajah Mada (UGM) yang mengembangkan perangkat bagian dari sistem peringatan dini tanah longsor atau landslide early warning system (LEWS).
Selain masalah baterai, ditemukan hama semut yang ternyata dapat menyebabkan sensor menjadi malfungsi.
Baca Juga: Cara Mudah Urus e-KTP Hilang atau Rusak, Cukup Siapkan Dokumen Ini
Tim juga menemukan kondisi tanah yang tergerus aliran sungai, merusak ekstensometer yang terpasang di dekat bantaran sungai.