BPOM Terbitkan Panduan Penggunaan Vaksin Sinovac pada Anak Usia 12-17 Tahun, Simak Gejala dan Efek Sampingnya!

7 Juli 2021, 15:01 WIB
Kepala BPOM memaparkan obat penanganan Covid-19. /Tangkapan layar youtube.com/DPR RI

KABARMEGAPOLITAN.COM - Pemerintah masih terus berupaya melanjutkan pelaksanaan vaksinasi di sejumlah wilayah bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Nah, kali ini akan diberikan bagi anak berusia 12 hingga 17 tahun. Adapun vaksin yang diberikan yakni merupakan jenis Sinovac produksi PT Bio Farma.

Jika membahas terkait persetujuan penggunaan vaksin tersebut bagi anak usia 12 hingga 17 tahun serta panduan penggunaannya, kabarnya BPOM terbitkan tata caranya dan efek samping yang akan diterima.

Lucia Rizka Andalusia selaku Juru Bicara COVID-19 dari BPOM senantiasa melakukan pemantauan penggunaan untuk jaminan keamanan, khasiat, dan mutu vaksin setelah vaksin tersebut diedarkan di masyarakat.

Baca Juga: Link Streaming dan Jadwal Lengkap Acara GTV Hari Ini Rabu 7 Juli 2021, The Mummy

Tak hanya itu, panduan tersebut juga berisi informasi manfaat serta risiko penggunaan vaksin Sinovac kepada tenaga kesehatan dan masyarakat.

BPOM juga menyebutkan bahwa vaksin COVID-19 Bio Farma tersebut merupakan vaksin yang dibuat dari virus yang dimatikan, dima virus itu akan membentuk kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2.

Sehingga dapat mencegah penyakit COVID-19. Vaksin Sinovac ini dikemas dalam bentuk dus berisi sepuluh vial dengan isi dosis masing-masing 5 ml dan digunakan dalam bentuk suspensi injeksi.

Vaksin COVID-19 Bio Farma disimpan dalam suhu +2 hingga +8 derajat Celsius dan kering. Diketahui vaksin ini tak boleh dibekukan.

Baca Juga: Ghibah dan 9 Dosa Lain Penyebab Rezeki Seret

"Vaksin COVID-19 Bio Farma ini tidak melindungi 100 persen orang," tulis keterangan dalam surat panduan.

Penggunaan pada anak-anak dan remaja berusia mulai 12 hingga 17 tahun yakni disuntikkan ke dalam otot lengan atas (intramuskular) sebanyak 0,5 ml dalam dua dosis dengan selang waktu 28 hari.

Berdasarkan hasil analisis sub group berdasarkan kelompok usia menunjukkan efek samping lebih tinggi pada kelompok umur 12 hingga 17 tahun dibandingkan dengan kelompok umur 3 hingga 5 dan 6 hingga 11 tahun.

Sedang untuk efek sampingnya akan terjadi sistemik nyeri pada tempat suntikan dan sakit kepala lebih tinggi.***

Editor: Nabilla Erika Putri

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler