Jangan Alergi Artificial Intellegence, Master AI Bagikan Tips Ini

- 18 Mei 2024, 13:48 WIB
DR, Ir, Lukas, MAI, CISA, IPM, Ketua Indonesia Artificial Intellegence Society (IAIS) dalam seminar Pemanfaatan AI untuk Pengembangan Bisnis, di lantai 5, Aula Universitas MDP Palembang, Sabtu, 18 Mei 2024.
DR, Ir, Lukas, MAI, CISA, IPM, Ketua Indonesia Artificial Intellegence Society (IAIS) dalam seminar Pemanfaatan AI untuk Pengembangan Bisnis, di lantai 5, Aula Universitas MDP Palembang, Sabtu, 18 Mei 2024. /

KABARMEGAPOLITAN.com - Ketakutan manusia terhadap teknologi ternyata sudah ada sejak lama. Ditemukannya mesin uap disebut jadi awal keengganan manusia terhadap teknologi. Hal ini diungkapkan oleh DR, Ir, Lukas, MAI, CISA, IPM, Ketua Indonesia Artificial Intellegence Society (IAIS) dalam seminar Pemanfaatan AI untuk Pengembangan Bisnis, di lantai 5, Aula Universitas MDP Palembang, Sabtu, 18 Mei 2024. Lukas bahkan menyebut bahwa teknologi dan juga artificial intellegence (AI) sudah digagas ribuan tahun yang lalu. 

Baca Juga: Manchester United Ingin Tukar Tambah untuk Pemain dengan Bintang Inter Milan

"Dewa  Hephaestus di legenda Yunani, pernah menciptakan asisten untuk membantu pekerjaannya. Ini dianggap sebagai cikal bakal AI yang dikenal saat ini," sebut master AI lulusan Belgia ini.

Lukas menyebut bahwa awal AI era modern dimulai saat Dartmouth Conference tahun 1956 diratifikasi.

Ia menambahkan kalau AI kian hype sejak tahun 2018. Untungnya, Indonesia sendiri telah memiliki peta AI sejak tahun 2020.

Baca Juga: Bos West Ham Ingin Rekrut Angel Gomes dari Manchester United 

Lukas menambahkan kalau tak bisa dipungkiri, teknologi terus berkembang dan berdampak bagi masyarakat luas. Termasuk pelaku bisnis.

Lantas, bagaimana mengantisipasi agar manusia tidak "tersingkirkan' oleh AI?

"Manusia harus melakukan upskilling dan reskiling kemampuannya," sebut Lukas.

Halaman:

Editor: Yuliansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah