Provinsi NTT Ditetapkan Status Tanggap Darurat, Presiden Jokowi Kunker Tengok Pengungsi

9 April 2021, 08:30 WIB
Presiden Jokowi bertolak ke Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau penanganan korban bencana. /instagram.com/@sekretariat.kabinet

KABARMEGAPOLITAN.COM - Kota Kupang dan 21 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)  telah dilanda sejumlah bencana akibat dari siklon tropis seroja sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021.

Bencana alam yang cukup parah ini  ini turut mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada hari ini, Jumat, 9 April 2021, bertolak menuju NTT untuk melakukan kunjungan kerja.

Dalam kunjungan kerja tersebut menurut rencana Presiden Jokowi akan meninjau langsung sejumlah lokasi yang terdampak bencana di NTT.

Baca Juga: TERBARU Harga Emas Antam di Pegadaian 9 April 2021: Layaknya Rollercoaster, Harga Emas Masih Fluktuatif

Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 06.00 WIB dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 dan akan mendarat di Bandara Frans Seda, Kabupaten Sikka.

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat telah menetapkan status tanggap darurat terhitung mulai tgl 6 April sampai 5 Mei 2021.

Penetapan status tanggap darurat ini diambil berdasarkan dampak dari siklon tropis seroja di Kota Kupang dan 21 Kabupaten dalam wilayah NTT sejak 2 April sampai dengan 5 April 2021.

Baca Juga: Porak Poranda Akibat Siklon Tropis Seroja, Gubernur NTT Tetapkan Tanggap Darurat Bencana

Status keadaan tanggap darurat bencana angin siklon tropis, banjir bandang, tanah longsor, dan gelombang pasang di Provinsi NTT ditetapkan melalui surat keputusan No. 118/KEP/HK/2021 tertanggal 6 April 2021.

 Sampai dengan Rabu 7 April 2021, total korban jiwa di beberapa kabupaten dan kota terdampak berjumlah 138 jiwa. Rincian korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1.

Sedangkan hilang, total dari laporan pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa. Rincian sebagai berikut Kabupaten Lembata 35, Alor 20 dan Flores Timur 6.

Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154.

***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler