Selanjutnya di masa pemerintahan Mamluk dan Ayyubiyah, wilayah Hebron berganti nama menjadi Al kholil.
Nama ini diberikan oleh Salahuddin Al-Ayubi saat kembali berhasil merebut Hebron dari Romawi pada tahun 1187, setelah selama 88 tahun dikuasai serdadu perang salib.
Kemudian pemerintahan Ayyubiyah digantikan kekuasaan Turki Utsmani. Di masa inilah dikeluarkan dekrit yang melarang non muslim untuk memasuki kota Hebron.
Namun pada pertengahan abad ke-14 dekrit tersebut berakhir, dengan diberikan kesempatan kepada semua orang untuk memasuki kota Hebron, termasuk memasuki komplek perkampungan Al-kholil.
Hingga saat ini toleransi dan keragaman terus terjaga di kota Hebron.***