KABARMEGAPOLITAN.com - Setelah Ramadhan, bulan kesepuluh dalam kalender Hijriyah adalah Syawal. Tak hanya Ramadhan, bulan Syawal juga memiliki keistimewaan, yaitu puasa Syawal.
Puasa Syawal biasanya dilaksanakan selama 6 hari, tidak seperti puasa Ramadhan yang dilakukan selama 30 hari penuh.
Namun, bagaimana jika seseorang ingin melaksanakan puasa Syawal, tapi masih memiliki hutang puasa Ramadhan? Mana yang harus didahulukan?
Baca Juga: Sinopsis 'Tale of the Nine Tailed', Drama Baru tvN yang Berlatar Waktu Tahun 1938
Melansir dari kanal YouTube Kajian Islam Official, begini penjelasan Ustadz Adi Hidayat. Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa ulama terbagi menjadi 2 pendapat.
Pendapat pertama adalah mutasyaddid, yaitu yang sangat ketat.
Saat seseorang memiliki qadha, tapi di sisi lain ingin melaksanakan puasa Syawal, maka dahulukan yang wajib, yaitu puasa qadha.
Mengapa? Karena sifat wajib dalam tatanan hukum dalam Islam berada di atas sunnah. Maka, sebaiknya prioritaskan puasa qadha daripada puasa Syawal.
Namun, ketika orang tersebut melaksanakan puasa qadha tepat di tanggal di sunnahkannya puasa Syawal, maka akan mendapatkan pahala puasa Syawal juga.