Masyaallah, Inilah Keutamaan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah, Jangan Disia-siakan!

5 Juli 2022, 21:56 WIB
Bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah, bahasa Arab, latin dan artinya /pexels

KABARMEGAPOLITAN.com - Awal bulan Dzulhijjah tahun 2022 di mulai pada hari Jum'at, 1 Juli dan hari ke 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah pada hari Ahad atau Idul Adha.

Di hari raya Idul Adha seluruh umat yang mampu melaksanakan ibadah haji dan juga berkurban.

Di dalam kanal YouTube Ustadz Adi Hidayat Official menjelaskan terkait keterangan kemuliaan di sepuluh (10) hari, termasuk di malam pertama bulan dzulhijjah itu terletak di dalam Al-Qur'an Surat Al-Fajr.

Baca Juga: Puasa Arafah 2022 Kapan Dilaksanakan? Catat Tanggalnya dan 9 Keutamaan yang Akan Didapat Jika Menunaikannya

Surat Al-Fajr merupakan surat ke-89 di dalam Al-Qur'an, mengenai pembuka kemuliaan di 10 hari pertama ini terletak pada ayat ke-2.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَيَا لٍ عَشْرٍ 

wa layaalin 'asyr

"demi malam yang sepuluh," (QS. Al-Fajr 89: Ayat 2)

Ayat ini mendapat penafsiran dari sahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu Ta'ala Anhuma ketika menyampaikan riwayat dari Nabi Shallallahu'alaihi Wassalam.

Bahwasannya Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam bersabda, "Tidak ditemukan diantara sekian peredaran waktu dalam setahun saat hari-hari itu seluruh amal sholih yang dikerjakan di dalamnya begitu dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dibandingkan dengan 10 hari di awal bulan Dzulhijjah."

Baca Juga: Tata Cara Lengkap Sholat Idul Adha, Dilaksanakan Pada 10 Dzulhijjah 1443 H Nanti

Lalu sahabat bertanya, "Apakah lebih baik dari jihad fisabilillah ya Rasulullah?"

Rasulullah Shalallahu'alaihi Wassalam mengatakan, "Iya, lebih baik dari jihad fisabilillah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya, kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid)." (HR. Al Bukhari)

Berikut beberapa keutamaan 10 hari pertama atau awal di bulan Dzulhijjah:

1. Seluruh kualitas amal yang dikerjakan di 10 hari awal bulan Dzulhijjah lebih dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kaidah cinta Allah Subhanahu Wa Ta'ala ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Ali 'Imran ayat 31:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَا تَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَـكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَا للّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

qul ing kungtum tuhibbuunalloha fattabi'uunii yuhbibkumullohu wa yaghfir lakum zunuubakum, wallohu ghofuurur rohiim

"Katakanlah (Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31)

Baca Juga: Gak Lagi Bingung, Kartu Prakerja Punya Fitur Khusus Ini untuk Bantu Pilih Pelatihan yang Cocok Untukmu

Bila Allah Ta'ala mencintai hamba-Nya niscaya Allah Ta'ala akan mengampuni segala dosa-dosanya dan mengabulkan doa hamba-Nya.

2. Berpuasa Arafah sejak tanggal 1-9 di bulan Dzulhijjah akan diampuni dosa 1 tahun sebelumnya dan 1 tahun kedepan.

Dengan cara memperbanyak zikir kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan bermuhasabah diri.

3. Mengalirnya darah-darah karena banyaknya hewan kurban yang disembelih.

Baca Juga: Saddil Ramdani Menuju Eropa, Bakal Susul Elkan Baggott dan Witan Sulaeman

Sehingga lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

4. Memperbanyak membaca Al-Qur'an dan bersedekah karena pahalanya meningkatkan ke level dicintai oleh Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam bishowab.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Youtube Ustadz Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler