Bahaya Minum Air Sisa yang Dibiarkan Terbuka Semalam Lebih, Ternyata Bisa Picu Masalah Kesehatan

8 April 2021, 18:03 WIB
Bahaya Minum Air Sisa yang Dibiarkan Terbuka Semalam Lebih, Ternyata Bisa Picu Masalah Kesehatan /Pixels.com/Pixabay

KABARMEGAPOLITAN.COM – Meneguk air sisa semalam merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang saat bangun tidur.

Hal ini bisa terjadi karena faktor kesengajaan atau pun ketidaksengajaan karena biasanya bangun tidur adalah saat-saat kita merasa kehausan.

Akan tetapi, apakah meminum air yang sudah didiamkan semalaman lebih tersebut benar-benar aman?

Nyatanya, air minum yang tertinggal di gelas terbuka tidak terlalu sehat.

Baca Juga: Duel Rupiah Vs Dolar 8 April 2021: Dolar Semakin Jago, Rupiah Roboh!

Debu, kotoran, dan bahkan nyamuk aneh yang lewat dapat jatuh ke gelas dalam semalam, meninggalkan kotoran permukaan yang tidak sehat.

Bahkan wadah tertutup seperti botol atau kendi bisa menimbulkan masalah, terutama karena kulit kita dilapisi dengan keringat, debu, sel kulit, dan bahkan kotoran hidung.

Begitu kita memasukkan botol ke dalam mulut kita, ini semua dapat “mencuci balik” ke dalam air yang tersisa, menyebabkan kontaminasi. Air liur kita juga membawa bakteri.

Baca Juga: Amanda Manopo Isyaratkan Ikatan Cinta Akan Tamat, Penggemar Tak Rela Bakalan Rindu Aldebaran dan Andin

“Jika dibiarkan berinkubasi selama berjam-jam, itu berpotensi mencemari air, dan membuat Anda sakit dengan memperkenalkan kembali bakteri itu,” kata Marc Leavey, spesialis perawatan primer di Mercy Medical Center di Massachusetts seperti dikutip KABAR MEGAPOLITAN dari The Healthy.

"Setelah Anda meletakkan bibir ke botol, Anda harus mengkonsumsi air di botol itu sekaligus dan kemudian membuangnya," tambahnya.

Bisakah Anda sakit karena meminum segelas air yang telah didiamkan semalaman?

Karena itu bakteri Anda sendiri, kecil kemungkinan Anda akan benar-benar sakit.

Meskipun tidak ada yang menyombongkannya, banyak orang menyesap dari gelas, mug, dan botol bekas tanpa efek buruk.

Baca Juga: PM Pakistan Terindikasi Salahkan Pakaian Korban Atas Kasus Pelecehan Seksual, Aktivis HAM Ramai Beri Kritikan

Tapi tentu saja tidak disarankan untuk berbagi botol dengan orang lain.

Seseorang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien transplantasi, mereka yang menjalani kemoterapi, atau orang yang hidup dengan HIV / AIDS, tidak boleh terkena air yang terkontaminasi.

Dan tidak ada bedanya apakah itu air kemasan atau air ledeng.

Ada mitos umum bahwa air kemasan lebih bersih daripada keran.

Keduanya harus memenuhi standar kebersihan yang ketat.

Baca Juga: PLN Berlakukan Ketentuan Baru untuk Klaim Token Listrik Gratis Bulan April, Simak Penjelasan Ini

Air yang tertinggal di bawah sinar matahari akan memanas, menjadikannya tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri, terutama jika Anda sudah meminumnya.

Menempatkan botol di bawah tempat duduk dalam mobil mungkin sedikit mengurangi panas, tetapi bakteri akan tetap tumbuh.

Beberapa jenis botol plastik mengandung BPA atau bahan kimia serupa, yang dapat larut ke dalam air, terutama setelah terpapar sinar matahari.

Ada penelitian yang menunjukkan bahwa BPA terkait dengan berbagai masalah kesehatan yang mempengaruhi otak dan perilaku.

Baca Juga: Mulai dari Obesitas hingga Kerusakan Mata, Berikut Dampak Berbahaya dari Keseringan Main Game Online!

Menggunakan botol bebas BPA akan menghilangkan masalah ini, tetapi tidak untuk pertumbuhan bakterinya, terutama jika Anda menggunakan botol logam, yang cepat panas, mendorong kuman untuk berkembang biak.

Tentu saja, tetap terhidrasi baik untuk kesehatan kita, jadi penting untuk mengenali tanda-tanda dehidrasi.

“Hindari memasukkan mulut Anda ke botol. Tuangkan saja ke dalam cangkir atau tuangkan langsung ke mulut Anda,” saran Dr. Leavey.

Untuk juga menjaga diri agar tetap aman, jangan minum air yang sudah melewati masa kadaluwarsa.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler