Network
KABARMEGAPOLITAN.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) hari ini, 24 April 2024 menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk periode selanjutnya menggantikan Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amien karena habis masa jabatannya.
Namun sebelum hasil diumumkan, kubu 01 dan 03 mengajukan permohonan serat bukti kepada Mahkamah Konstitusi (MK) akan adanya banyak kecurangan yang terjadi saat Pilpres 2024 berlangsung.
Baca Juga: Pengamat Politik: 01 dan 03 Haram Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Di luar harapan, MK menolak semua permohanan tersebut karena bukti yang diberikan kepada MK dianggap tidak cukup kuat.
Menilai hal tersebut, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan bahwa ia dapat mengambil pelajaran dari proses sengketa Pilpres di MK, Demokrat optimis, Indonesia bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang sebab semua proses telah dilakukan melalui jalur hukum yang telah ditetapkan oleh Undang-Undang.
"Belajar dari Proses Sengketa Pilpres di MK, Demokrat Optimis Indonesia Menjadi Lebih Baik Lagi ke Depan. Ini bukan hanya masalah politik tetapi juga bagaimana negara Indonesia ini lebih baik lagi dan semakin baik terus 5 tahun ke depan dan seterusnya, sehingga kesejahteraan itu benar-benar akan semakin baik untuk masyarakat," ujar putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.***
