“Tapi rektorat menyampaikan ini penting dan harus segera, akhirnya kita tetap hadir walaupun terlambat. Jadi 4 orang di antaranya hadir, dari 10 itu,” kata Leon Alvinda Putra seperti ditulis Pikiran-Rakyat dalam artikel Ketua BEM UI Ungkap Pembahasan dengan Rektorat, dari Alasan Sampai Takedown Unggahan
Dia pun membeberkan hal-hal yang dibahas pada saat pertemuannya dengan rektorat UI, yakni berkaitan dengan unggahan di akun media sosial BEM yang viral.
“Rektorat menanyakan tadi ‘kenapa sih harus posting seperti ini, dasarnya apa?’, kami jelaskan dalam kajian kami, kami juga jelaskan tujuannya tadi untuk mengingatkan Presiden Jokowi agar bisa memastikan perkataan-perkataan yang beliau sampaikan itu sesuai pelaksanaannya,” tutur Leon Alvinda Putra.
Dia mengatakan pihak Rektorat memahami bahwa wacana-wacana yang disampaikan dalam unggahan BEM UI tersebut memang wacana yang ada di publik.
“Kemudian kami jelaskan dan rektorat memahami bahwa wacana-wacana yang kami sampaikan juga memang wacana yang ada di publik, seperti itu,” ucap Leon Alvinda Putra.
Setelah itu, salah satu pejabat rektorat pun menanyakan apakah unggahan BEM UI itu bisa dihapus atau takedown, agar menenangkan suasana.
“Kemudian salah satu pejabat rektorat menanyakan akhirnya, apakah bisa kalau di-takedown, apakah mungkin kalau postingan ini di-takedown supaya untuk menenangkan juga,” ujar Leon Alvinda Putra.
Dia pun menegaskan bahwa BEM UI tidak bisa menurunkan atau menghapus unggahan ‘Jokowi: The King of Lip Service’ tersebut, karena berkaitan dengan integritas mereka.
“Kami jawab tidak bisa, kenapa? Karena ini adalah bentuk integritas kami juga. kami bisa mempertanggungjawabkan poin-poin yang kami naikkan. Kami sampaikan seperti itu,” kata Leon Alvinda Putra.