Jadi Topik Hangat di Twitter, Dugaan 279 Juta Data WNI Bocor? Ini Kata Kominfo: Tingkatkan Keamanan Data!

- 21 Mei 2021, 10:44 WIB
Juru Bicara Kemkominfo, Dedy Permadi.
Juru Bicara Kemkominfo, Dedy Permadi. /Dok. Kemkominfo/Indra Kusuma

KABARMEGAPOLITAN.COM – Kabar terkait kebocoran 279 juta data Warga Negara Indonesia (WNI) masih jadi topik hangat dan ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Diketahui dugaan kebocoran data milik 279 juta warga Indonesia tersebut sempat dibahas dalam sebuah forum. Hal tersebut juga banyak diperbincangkan di media sosial twitter yang berasal dari cuitan @ndagels dan @nuicemedia.

Beberapa warganet mengatakan bahwa informasi kebocoran data berasal dari situs milik BPJS dan berisi mulai dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), status hidup atau mati, hingga informasi pendapatan masing-masing individu.

Mendengar berita tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menanggapi hal tersebut, kabarnya Direktorat Jendral Aplikasi dan Informatika (Aptika) masih berusaha menelusuri dan mencari tahu desas desus berita tersebut.

Ia juga akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia tersebut.

Baca Juga: Update Kode Redeem FF Terbaru 20 Mei 2021 Server Singapore, Dapat 50 Ribu Diamond

Sehingga sampai saat ini, Kominfo mulai menyelidiki dan menyimpulkan bahwa belum dapat diketahui dengan benar kabar terkait kebocoran 279 juta data WNI.

Bahkan Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi menjelaskan terkait kesimpulan atas informasi tersebut. Ia menerangkan bahwa tim masih menyelidiki dan sejauh ini belum dapat disimpulkan dengan jelas.

Apakah telah terjadi kebocoran data pribadi dalam jumlah yang masif seperti yang diduga. Oleh karena itu, dapat diambil keputusan.

Diharapkan untuk senantiasa waspada, dilihat dari beberapa tahap pemeriksaan yang dilakukan secara hati-hati. Kominfo mengimbau agar para pengelola data pribadi untuk meningkatkan keamanan database masing-masing.

Baca Juga: Pelajar Bengkulu Hina Palestina di Medsos Minta Maaf

Bahkan menyarankan agar masyarakat bisa bijak dalam menggunakan media sosial serta tak termakan berita atau informasi yang tak benar.

Tak hanya itu, Deddy Permadi juga berharap agar para pengelola untuk teliti dalam menjaga keamanan data pribadi yang dikelola seperti dengan menaati ketentuan perlindungan data pribadi yang berlaku serta memastikan keamanan sistem elektronik yang dioperasikan.

Apalagi terkait penggunaan kata sandi untuk layanan digital, masyarakat juga diimbau untuk memperbarui kata sandinya secara berkala guna memastikan bahwa data terjaga keamanannya dan tak mudah bocor.

Hingga saat ini, pemeriksaan kembali dilakukan oleh Ditjen Aptika demi memastikan kebenaran kabar yang beredar. Informasi masih terus ditelusuridan pihak yang menyelidiki akan memberikan informasi terbaru.***

Editor: Nabilla Erika Putri

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah