KABARMEGAPOLITAN.com - Pengusaha mebel Indonesia yang tergabung dalam Sedulur Kayu Mebel dan Pengusaha Indonesia (Sekabel) menyatakan dukungan mereka untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Keputusan ini diambil karena pengusaha mebel berpendapat bahwa presiden yang memiliki latar belakang bisnis akan lebih mampu bertahan dan mengambil keputusan dengan cepat.
Ketua Umum Sekabel Indonesia, Setyo Wisnu Broto, menekankan bahwa kehadiran presiden yang merupakan pengusaha sukses, seperti Prabowo, diyakini akan lebih visioner dalam memimpin negara.
"Presiden dengan background bisnis akan lebih bisa survive, cepat mengambil keputusan. Itu yang kami butuhkan. Prabowo itu pengusaha besar, kami yakin akan lebih visioner," katanya.
Baca Juga: Sudah Matang! Ini Fokus Ganjar pada Debat Ketiga Pilpres 2024
Para pengusaha mebel juga melihat bahwa presiden dengan latar belakang bisnis dapat menjadi kunci kesuksesan untuk mengelola bonus demografi yang diharapkan terjadi pada tahun 2030, sebagai langkah awal menuju visi Indonesia Emas tahun 2045.
"Jangan sampai kita terjebak pada middle-income trap. Jangan sampai kita gagal mendapatkan kesempatan pada bonus demografi, maka pertaruhan Indonesia di sini," ujar Setyo Wisnu Broto.
Meskipun pada awalnya Sekabel memilih untuk tetap netral dalam Pemilu 2024 hingga 1 Januari 2024, setelah melakukan kajian mendalam, para pengusaha mebel melihat bahwa pasangan Prabowo-Gibran dianggap identik untuk melanjutkan program Presiden Jokowi, terutama dalam pembangunan infrastruktur.
"Sudah on the track, ini pas lagi akan dilanjutkan," tambahnya.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Petani, Prabowo-Gibran Bertekad Wujudkan Swasembada Pangan di Indonesia
Setyo Wisnu Broto juga mengapresiasi upaya Presiden Jokowi yang telah mengundang para pengusaha mebel ke Istana Negara untuk membicarakan solusi terkait masalah ekonomi, khususnya dalam industri mebel dan kayu.
Langkah positif yang diambil Presiden Jokowi dalam membentuk kawasan ekonomi khusus industri kayu juga mendapat dukungan dari para pengusaha.
"Yang luar biasa waktu kami diundang ke istana cari solusi untuk mencari terobosan di industri mebel, kayu. Beliau mencetuskan dibentuknya kawasan ekonomi khusus industri kayu. Ini bagus karena selama ini kami tercerai berai, seperti izin usaha masing-masing harus ngurusi," katanya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah diarahkan untuk memilih calon tertentu di istana, karena istana bukanlah tempat untuk membahas politik.***