TAK DISANGKA! Indonesia Bisa Cuan Besar dari Lumpur Lapindo, dari Temuan Logam Tanah Jarang

27 Januari 2022, 07:30 WIB
TAK DISANGKA! Indonesia Bisa Cuan Besar Dari Lumpur Lapindo, Dari Temuan Logam Tanah Jarang. /ANTARA FOTO/Zabur Karuru/ /

KABARMEGAPOLITAN.com – TAK DISANGKA! Indonesia Bisa Cuan Besar Dari Lumpur Lapindo, Dari Temuan Logam Tanah Jarang

Orang yang lahir di bawah tahun 2000an tentunya masih ingat kejadian bencana akibat kesalahan teknis pengeboran yang melanda beberapa desa di Sidoarjo.

Kejadian tersebut adalah peristiwa lumpur lapindo. Peristiwa lumpur lapindo terjadi pada 29 Mei 2006.

Artinya kejadian tersebut sudah terjadi 17 tahun yang lalu. Walaupun sudah lebih dari 10 tahun dampak dan lokasi kejadian masih bisa dilihat hingga sekarang.

Baca Juga: Iran Ancam AS Jika Tak Tanggung Jawab atas Pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani, Waspada Perang Dunia 3!

Baru-baru ini lumpur Lapindo kembali heboh, sebab badan geologi dari kementrian ESDM merilis temuan dan hasil penelitian terkait kandungan lumpur Lapindo.

Badan Geologi, Kementerian ESDM merilis temuannya yakni kandungan logam tanah jarang atau biasa disebut rare earth element di lumpur Lapindo.

Berdasarkan kepala badan Geologi Eko Budi Lelono, akhirnya studi yang dilakukan sejak tahun 2022 membuahkan hasil.

"Jadi memang kami di tahun 2020 melakukan kajian logam tanah jarang ini dengan Puslitbang tekMIRA (Teknologi Mineral dan Batubara) dan ini baru selesai akhir 2021," kata Eko dalam konferensi pers, Jumat (21/1/2022).

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Orang Banyak Beribadah Namun Masalahnya Tak Kunjung Selesai

Dari hasil penelitian tersebut, terindikasi kandungan logam tanah jarang yang sulit ditemukan.

Walaupun sudah terindikasi, namun kandungan logam tanah jarang masih belum bisa diketahui seberapa banyak jumlahnya di lumpur Lapindo.

Hingga kini tim bentukkan badan Geologi Kementerian ESDM masih meneliti lebih lanjut terkait temunya dengan Puslitbang tekMIRA Kementerian ESDM.

"Hasilnya masih dalam proses, ini kan baru selesai tahun 2021, jadi kalau sudah selesai menyeluruh akan disampaikan. Ini perlu ada integrasi data jika sudah selesai mudah-mudahan bisa diketahui berapa jumlah logam tanah jarang di Sidoarjo ini," jelas Eko lebih lanjut.

Baca Juga: Simpel, Ini Cara Mengurus STNK yang Hilang di Kantor Polisi dan SAMSAT

Terakhir Eko Budi Lelono mengatakan jika penelitian terkait kandungan logam ini tidak hanya dilakukan di satu lokasi.

Menurutnya tim bentukan badan Geologi Kementerian ESDM meneliti di 9 titik temuan lumpur.

Akan tetapi, yang terindikasi mengandung logam tanah jarang salah satunya di lumpur Lapindo.***

Editor: Bunga Angeli

Tags

Terkini

Terpopuler