Bukan Sembarang Tarian, Ini Rahasia Tersembunyi Tari Gandrung

- 25 Januari 2023, 12:05 WIB
TARI GANDRUNG:
TARI GANDRUNG: /Foto/Ist/Portal Surabaya/

KABARMEGAPOLITAN.com - Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.

Tarian ini adalah salah satu bentuk kebudayaan dari Suku Osing yang merupakan penduduk asli Banyuwangi.

Tarian ini dipentaskan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan paju.

Gandrung perempuan pertama yang dikenal dalam sejarah adalah Semi, seorang anak kecil yang pada tahun 1895 masih berusia sepuluh tahun.

Baca Juga: AMPUH! Ini Obat Alami Asam Urat Anda 

Menurut cerita yang dipercaya, waktu itu Semi menderita penyakit yang cukup parah.

Segala cara sudah dilakukan hingga ke dukun, namun Semi tidak kunjung sembuh, sehingga ibu Semi (Mak Midhah) bernazar: "Kadhung sira waras, sun dhadekaken Seblang, kadhung sing yo sing".

Yang artinya: "Bila kamu sembuh, saya jadikan kamu Seblang, kalau tidak ya tidak jadi".

Ternyata, akhirnya Semi sembuh dan dijadikan seblang sekaligus memulai babak baru dengan ditarikannya gandrung oleh perempuan.

Baca Juga: 4 Bumbu Dapur Jagoan Penakluk Kolesterol Tinggi 

Tradisi gandrung yang dilakukan oleh Semi ini kemudian diikuti oleh adik-adik perempuannya dengan menggunakan nama depan Gandrung sebagai nama panggungnya.

Pada mulanya gandrung hanya boleh ditarikan oleh para keturunan penari gandrung sebelumnya.

Namun sejak tahun 1970-an mulai banyak gadis-gadis muda yang bukan keturunan gandrung yang mempelajari tarian ini dan menjadikannya sebagai sumber mata pencaharian.

Tata busana penari Gandrung Banyuwangi sangat khas dan berbeda dengan tarian di bagian Jawa lainnya, karena ada pengaruh Bali (Kerajaaan Blambangan) yang tampak.

Baca Juga: Cara Hemat dan Tepat Usir Kolesterol  

Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada.

Sedangkan di bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka.

Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup dada dan sebagai penghias bagian atas.

Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi kain berwarna-warni sebagai hiasan. Selendang selalu dikenakan di bahu.

Baca Juga: Atasi Asam Urat Tanpa Obat, Memang Bisa? Minum Air Lemon, Dong! 

Tarian Gandrung merupakan tari khas Banyuwangi yang mempunyai makna atau arti khusus ketika dimainkan.

Tarian ini lebih dari sekedar tarian untuk merayakan panen raya.

Tetapi juga untuk mengucapkan rasa syukur bagi masyarakat terhadap apa yang sudah mereka peroleh.

Kata Gandrung juga berarti tergila-gila, atau terpesona. Makna tersebut ditujukan hanya kepada Dewi Sri, Dewi Padi yang telah memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

Baca Juga: Manfaat Tersembunyi Madu, Jaga Kadar Kolesterol hingga Stabilkan Kadar Gula Darah 

Itulah mengapa tarian ini dilakukan pasca panen besar-besaran, sebagai tanda rasa berterimakasih dan bergembira kepada Dewi Sri.

Akan tetapi, kini tarian tersebut terus berkembang yang akhirnya menjadi sebuah seni hiburan bagi masyarakat sekitar.

Saat ini, tarian tersebut bisa dipertontonkan saat acara pernikahan, khitanan, atau lainnya. Tetapi, ada beberapa karakteristik yang harus dipenuhi dalam pertunjukan tarian tersebut.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Portal Jember


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah