Menariknya, sejarawan lain mengklaim bahwa master patissier, Erwin Hildenbrand, adalah orang yang menemukan resep tersebut pada tahun 1930.
Hildenbrand telah bekerja di berbagai wilayah di Black Forest Jerman.
Saat ini, kue tersebut dinikmati di banyak belahan dunia dengan sedikit variasi.
Versi Amerika tidak mengandung alkohol di dalamnya.
Baca Juga: 6 Bulan Terbaik Berwisata ke Indonesia, Catat di Kalender Kamu!
Namun, di tempat-tempat seperti Austria dan Jerman, kue Black Forest sejati harus mengandung alkohol di dalamnya bahkan untuk dianggap sebagai kue Black Forest.***