Amerika Serikat Desak PBB Sanksi Korea Utara, China dan Rusia Pasang Badan

- 14 April 2022, 11:19 WIB
Foto uji coba rudal balistik Korea Utara hingga akhirnya mendapatkan sanksi oleh Amerika Serikat
Foto uji coba rudal balistik Korea Utara hingga akhirnya mendapatkan sanksi oleh Amerika Serikat /france24

KABARMEGAPOLITAN.com - Lantaran luncurkan rudal balistik terbarunya, Korea Utara kena semprot Amerika Serikat (AS).

Bahkan negara Paman Sam tersebut mendesak Dewan PBB untuk memberikan sanksi lebih lanjut terhadap Korea Utara.

Lantas, apa sanksi yang diajukan AS?

Melansir dari treuters, Amerika Serikat mengusulkan pelarangan ekspor tembakau ke Korea Utara, pengurangan ekspor minyak, dan ajuan untuk memasukkan Korea Utara ke dalam daftar hitam kelompok peretas Lazarus.

Baca Juga: Kotamu Turun Hujan? Yuk, Cek Prakiraan Cuaca di Kota-kota Besar Indonesia 14 April 2022

Kurang puas, AS mengajukan daftar sanksi tersebut kepada 15 anggota Dewan PBB pada minggu ini.

Namun, belum jelas apakah akan dilakukan pemungutan suara untuk menetapkan keputusan.

Sementara itu, Rusia dan China dikabarkan pasang badan alias menentang pengajuan sanksi Amerika terhadap Korea Utara tersebut.

Utusan khusus Amerika untuk Korea Utara, Sung Kim mengatakan bahwa Amerika Serikat telah membahas rancangan sanksi PBB dengan China dan Rusia pada pekan lalu.

Baca Juga: Alasan Tokyo Verdy Rekrut Pratama Arhan, Klub J2 League Cari Pemain Indonesia Lain

Namun, diskusi antara ketiga negara tersebut ternyata tidak berjalan produktif hingga saat ini.

Pejabat dan analis Amerika Serikat dan Korea Selatan mengatakan bahwa ada tanda-tanda peningkatan aktivitas pengujian senjata nuklir yang dilakukan oleh Korea Utara.

Resolusi PBB yang dirancang oleh Amerika bertujuan untuk memperpanjang larangan peluncuran rudal balistik yang dimiliki oleh Korea Utara.

Ekspor minyak mentah dan minyak sulingan ke Korea Utara juga akan dikurangi.

Baca Juga: Hadapi Limpahan Arus Mudik di Beberapa Titik, Provinsi Banten Siapkan Skenario ini

Selain itu, ekspor bahan bakar mineral, minyak mineral, dan produk penyulingan Korea Utara juga direncanakan akan dilarang.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dikenal sebagai seorang perokok berat yang sering terlihat membawa rokok di tangannya, dimana kebiasaannya tersebut tampak dalam foto-foto di media pemerintah.

Namun, rancangan resolusi yang diajukan oleh Amerika Serikat akan melarang ekspor tembakau ke Korea Utara.

Korea Utara diketahui telah dikenai sanksi oleh PBB sejak tahun 2006.

Baca Juga: Jam Berapa Buka Puasa Hari Ini Kamis 14 April 2022 di Kabupaten Brebes dan Boyolali? Cek Jadwal Sholat Disini

Sanksi tersebut terus ditingkatkan oleh Dewan Keamanan PBB guna memotong dana Korea Utara untuk membiayai program senjata nuklir dan rudal balistik mereka.

Sanksi tersebut diperketat sejak tahun 2017, namun China dan Rusia telah mendorong pelonggaran sanksi karena alasan kemanusiaan.

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutunya mengatakan bahwa Kim Jong Un harus disalahkan karena menyalahgunakan uang untuk program senjata nuklir dan rudal alih-alih menggunakan uang tersebut untuk kepentingan rakyatnya.

Pada bulan Februari 2022, dilaporkan bahwa serangan siber Korea Utara terhadap pertukaran mata uang kripto telah menghasilkan ratusan juta dolar bagi Pyongyang.

Baca Juga: Jam Berapa Buka Puasa Hari Ini? Cek Jadwal Imsak Kediri, Tulungagung dan Sekitarnya, Kamis 14 April 2022

Hal tersebut diduga dilakukan oleh peretas Lazarus, yang melakukan peretasan terhadap bank internasional, rekening nasabah, dan melakukan serangan siber terhadap Sony Pictures Entertainment pada tahun 2014.

Namun, Duta Besar China mengatakan bahwa dorongan Amerika Serikat untuk memberikan sanksi kepada Korea Utara tidak akan membantu meredakan ketegangan dan justru akan memperburuk situasi.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah