Baca Juga: Sinopsis Film Interstellar, Misi Menemukan Planet Baru Layak Huni Pengganti Bumi
“Tentu saja, kami melihat semua risikonya. Tentu saja, kami tidak melihat alasan untuk mempercayai kata-kata perwakilan tertentu dari suatu negara yang terus berjuang untuk kehancuran kami,” kata Zelensky seperti dikutip dari The Guardian.
Ia menjelaskan, orang Ukraina bukanlah orang yang naif.
Sejauh ini, Ukraina telah belajar selama 34 hari invasi berlangsung dan selama delapan tahun terakhir perang di Donbas.
Menurutnya Ukraina hanya percaya dengan hasil nyata dari Rusia.
Meski demikian, Zelensky mengatakan Ukraina bersedia bernegosiasi dan akan melanjutkan proses negosiasi.
“Harus ada keamanan nyata bagi kita, untuk negara kita, untuk kedaulatan, untuk rakyat kita. Pasukan Rusia harus meninggalkan wilayah pendudukan. Kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dijamin. Tidak ada kompromi pada kedaulatan dan integritas teritorial kita dan tidak akan ada,” ujarnya.
Baca Juga: Resmi Gabung Klub Liga 1 Indonesia, Ronaldinho: Saya Akan Segera Datang
Menurutnya, negara-negara tertentu bahkan tidak boleh berharap bahwa negosiasi tertentu akan memfasilitasi pencabutan sanksi terhadap Federasi Rusia.
“Sanksi harus diperkuat. Diintensifkan mingguan dan mereka harus efektif. Bukan hanya untuk berita utama di media bahwa sanksi telah dijatuhkan, tetapi untuk perdamaian sejati,” ujarnya.