Pria Ini Rasakan Nyeri di Bagian Kelamin Akibat Covid-19, Berikut Penjelasan dari Dokter

- 8 Maret 2022, 17:33 WIB
Pria Ini Rasakan Nyeri di Bagian Penis Akibat Covid, Berikut Penjelasan dari Dokter/Ilustrasi dari Dainish Graverish/Pexels
Pria Ini Rasakan Nyeri di Bagian Penis Akibat Covid, Berikut Penjelasan dari Dokter/Ilustrasi dari Dainish Graverish/Pexels /

KABARMEGAPOLITAN.COM - Seorang pria mengalami rasa nyeri yang begitu menyiksa di bagian penisnya.

Ternyata menurut dokter, ini adalah bagian dari efek samping virus COVID-19 yang dideritanya.

Dalam sebuah jurnal medis, tim peneliti dari Iran mengungkapkan bahwa virus COVID-19 menyebabkan pembekuan darah di bagian penis pria tersebut.

Pria yang tidak disebutkan namanya itu menderita sakit penis selama tiga hari sebelum diperiksa oleh ahli urologi di Iran, yang merujuknya untuk tes.

Ketidaknyamanan mulai terjadi setelah ereksi saat berhubungan seks, kata pria yang sudah menikah dan berusia 41 tahun itu kepada dokter.

Ia diketahui memiliki tes PCR COVID positif tiga minggu sebelumnya, ujar ahli radiologi Seyed Morteza Bagheri dan seorang rekannya dari Universitas Ilmu Kedokteran Iran, dalam jurnal Clinical Case Reports.

Pria tersebut mengalami gejala ringan termasuk demam, batuk, dan kelelahan. Ia juga tidak perlu minum obat apa pun.

Tes di rumah sakit menunjukkan pria itu memiliki "trombosis vena penis dorsal dalam", yaitu embekuan darah di vena yang mengalir di sepanjang bagian atas batang penis.

Ultrasonografi menunjukkan hasil bahwa tidak ada darah yang mengalir di vena karena gumpalan di sepanjang penisnya.

Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Hari Ini Selasa 8 Maret 2022:Kasus Aktif Turun Lagi Menjadi 422.892

Dokter pun mulai memberikan rivaroxaban, obat pengencer darah yang digunakan untuk mengobati dan mencegah pembekuan darah.

"Dua bulan setelah memulai perawatan, gejala pasien benar-benar hilang dan dia tidak merasakan sakit pada penis saat ereksi dan gangguan seksual lagi," tulis petugas medis.

Namun, pria itu masih mengalami sedikit rasa sakit di bawah tekanan pada tempat pembekuan darah.

Sementara itu, para ilmuwan telah mempelajari selama pandemi bahwa virus corona tidak hanya menyebabkan gejala pernapasan.

“Kira-kira, 20 persen – 50 persen pasien rawat inap dengan infeksi COVID-19, memiliki tes koagulasi yang tidak normal,” tulis Morteza Bagheri.

Namun Morteza mengatakan bahwa jenis pembekuan darah yang dialami pasien sangatlah jarang. Biasanya terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan pembekuan darah.

Kondisi ini bisa mengancam jiwa jika gumpalan darah pecah dan berjalan ke paru-paru dan menyebabkan emboli paru.

Baca Juga: Update Sebaran Corona di 34 Provinsi Indonesia Hari Selasa 8 Maret 2022, Kasus Baru 30.148
Banyak komplikasi lain pada alat kelamin pria, yang telah dilaporkan oleh dokter selama masa pandemi.

Para ahli telah menemukan bukti bahwa COVID dapat merusak pembuluh darah penis, sehingga lebih sulit untuk ereksi.

Hal yang paling parah dari pembekuan darah adalah dapat menyebabkan kematian pada pasien yang menderitanya. ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NY Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x