KABARMEGAPOLITAN.com - Indonesia dan Arab Saudi menjadi target Israel berikutnya untuk normalisasi hubungan mereka dengan negara-negara Muslim.
Sebelumnya, Israel sudah menjalin kesepakatan yang disebut Kesepakatan Abraham dengan empat negara Timur Tengah.
Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara pertama yang menormalkan hubungan dengan Israel sebagai bagian dari Kesepakatan Abraham.
Bahkan, Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan akan mengunjungi UEA untuk bertemu dengan para pemimpinnya pada 30-31 Januari 2022.
Baca Juga: Inilah Amalan yang Bisa Dilakukan dalam Waktu Singkat Namun Memiliki Keutamaan Luar Biasa
Kemudian, Bahrain, Sudan dan Maroko juga telah bergabung dalam kesepakatan yang turut ditengahi oleh Amerika Serikat pada 2020 lalu itu.
Menteri Luar Negeri Israel, Yair Lapid mengatakan sedang berusaha untuk memperluas Kesepakatan Abraham ke negara-negara tambahan, dilansir Reuters.
Diplomat top Israel itu menyebut nama Indonesia dan Arab Saudi sebagai negara penting bagi mereka untuk membangun hubungan diplomatik.
Meski berharap bisa membuat kesepakatan dengan Indonesia dan Arab Saudi, namun dia menyatakan usaha itu akan memakan waktu.
Baca Juga: TAK DISANGKA! Indonesia Bisa Cuan Besar dari Lumpur Lapindo, dari Temuan Logam Tanah Jarang
"Jika Anda bertanya kepada saya negara penting apa yang sedang kita lihat, Indonesia adalah salah satunya," ucapnya di Radio Angkatan Darat Israel.
"Arab Saudi tentu saja, tetapi hal-hal ini membutuhkan waktu," ujar Yair Lapid lagi menambahkan.
Dia juga membuka bagi negara-negara kecil yang tidak diidentifikasi untuk dapat menormalkan hubungan dengan Israel dalam dua tahun mendatang.
Indonesia dikenal memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Sedangkan Arab Saudi merupakan rumah bagi dua situs paling suci dalam Islam.
Makanya, Israel berharap bisa mengkondisikan normalisasi hubungan diplomatik mereka dengan kedua negara tersebut.
Kedua negara itu telah membatasi hubungan dengan Israel setelah konflik perebutan wilayah dengan Palestina dalam perang Timur Tengah pada 1967.
Namun, belakangan ini, Arab Saudi di bawah pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman tampak sudah mulai melunak pada Israel.
Mohammed bin Salman yang diangkat sebagai putra mahkota pada 2017, saat ini berkuasa secara de facto seiring dengan menurunnya kesehatan Raja Salman.
Meski belum membangun hubungan resmi, Arab Saudi telah mengizinkan penerbangan Israel rute UEA melintasi wilayahnya pada 2020.
Pesawat yang membawa Perdana Menteri Israel Naftali Bennett baru saja terbang melalui wilayah udara Arab Saudi saat mengunjungi Abu Dhabi, bulan lalu.
Lalu, pada November 2020, Kerajaan Arab Saudi juga dikabarkan telah menerima kunjungan rahasia Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat itu.
Kunjungan rahasia ke Arab Saudi itu dikonfirmasi oleh pejabat Israel, tetapi secara terbuka memang ditolak oleh pemerintahan Arab Saudi.
Tidak hanya itu saja, baik Israel maupun Arab Saudi disebut juga telah berbagi keprihatinan atas musuh bersama mereka di Timur Tengah, Iran.
Namun, Arab Saudi dan Indonesia mengutuk serangan udara Israel di Gaza selama 11 hari konflik dengan militan Palestina pada Mei 2021.
Lebih dari 250 warga Palestina tewas di Gaza. Sedang roket yang ditembakkan Hamas dan kelompok militan lainnya menewaskan 13 orang di Israel.***