Baca Juga: Mengenai Reshuffle Kabinet, Jubir Presiden : Cuma Presiden dan Allah SWT Yang Tahu
Pada bulan Maret, Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan peringatan untuk vaksin Pfizer yang dipalsukan yang terdeteksi di Meksiko.
Hal ini dikarenakan, vaksin palsu itu diberikan kepada pasien di luar program resmi.
Otoritas federal AS telah menyita setidaknya delapan website yang ikut andil dalam penjualan vaksin palsu ini karena menyamar sebagai perusahaan bioteknologi yang menawarkan perawatan dan vaksin Covid-19.
Baca Juga: Kuliner Wajib Coba Bila Mampir ke Palembang, Nomor 4 Raih Rating Nyaris Sempurna
Website-website itu diduga mengambil informasi pribadi orang-orang dan kemudian melakukan penipuan, serangan phishing, dan penyebaran malware.
Dan pada hari Rabu lalu waktu setempat, Pfizer memperingatkan masyarakat agar tidak mempercayai vendor online yang menjual vaksin.
"Pasien tidak boleh mencoba untuk mendapatkan vaksin secara online. Dan tidak ada vaksin resmi yang dijual secara online. Masyarakat hanya bisa mendapatkan vaksin di pusat vaksinasi resmi atau oleh penyedia layanan kesehatan bersertifikat," kata seorang juru bicara Pfizer.
Baca Juga: Tidak Mudik Adalah Langkah Pencegahan, Doni Monardo : Libur Panjang Selalu DIikuti Kenaikan Kasus
"Kami terus bekerja dengan pemerintah, penegak hukum, penyedia layanan kesehatan, dan pihak berwenang lainnya untuk memerangi perdagangan ilegal ini," pungkasnya.***(Mesha Meilawati/Kabar Lumajang)