KABARMEGAPOLITAN.com - Kehidupan alien yang hingga kini masih menjadi misteri terus dicari oleh para ilmuwan yang tertarik untuk membuktikan keberadaannya.
Suatu tempat yang telah lama mereka yakini sebagai tempat hidup bagi para alien adalah di salah satu dari 79 bulan yang dimiliki planet Jupiter.
Bulan yang dimaksud sebagai tempat hidup alien tersebut bernama Europa. Para ilmuwan mengatakan bahwa ada sebuah alasan valid yang membuat mereka yakin akan hal itu.
Europa memiliki air dan oksigen yang penting untuk menopang kehidupan. Bulan tersebut juga mengandung bahan-bahan kimia yang dapat digunakan sebagai nutrisi.
Baca Juga: PTM 100 Persen DKI Jakarta Kembali Diterapkan, Kegiatan Belajar Dibatasi hanya 6 Jam
Europa adalah rumah bagi lautan yang tertutup es yang diyakini memiliki ketebalan sekitar 15 mil dan para ilmuwan menduga bahwa ada kehidupan di bawahnya.
Bagaimana cara oksigen menembus lapisan es tersebut telah dikaji oleh para ilmuwan melalui berbagai teori ilmiah dan sebuah tim telah menyusun model untuk menunjukkan bagaimana hal itu bisa bekerja.
Para ilmuwan yakin bahwa air asin yang terdapat di dalam cangkang es mampu mengangkut oksigen.
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Tarawih untuk Imam dan Makmum, Jangan Sampai Salah!
Para ilmuwan juga mengatakan bahwa oksigen yang terdapat di lautan Europa bisa saja memiliki jumlah yang sama dengan oksigen di bumi.
NASA berencana untuk mengirim sebuah pengorbit bernama Europa Clipper pada tahun 2024 yang dapat membangun temuan mereka.
Seorang profesor asal Inggris, Monica Grady mengatakan bahwa mereka memiliki peluang lebih besar untuk menemukan alien di Europa daripada di planet Mars.
Ia menambahkan bahwa jika berhasil ditemukan, bisa jadi alien tersebut seperti gurita.
Baca Juga: Siap Menyambut Ramadhan, Ini 3 Bekal yang Harus Dipersiapkan
Para ilmuwan berpikir bahwa mereka memiliki peluang lebih baik untuk menemukan bentuk kehidupan baru yang sedikit lebih tinggi di Europa di mana penghuninya memiliki kecerdasan gurita.
Namun demikian, hal ini memang sulit untuk dilakukan oleh para ilmuwan. Selama ini mereka belum pernah benar-benar menguji sampel dan hanya mengandalkan pengamatan.***