Peneliti India: Kacamata Dapat Melindungi Seseorang dari Covid-19

12 April 2021, 14:31 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Pexels/

KABARMEGAPOLITAN.com – Belum lama ini, para peneliti dari India mempelajari bagaimana kacamata dapat melindungi seseorang dari COVID-19.

Meskipun temuan mereka ini belum ditinjau sejawatnya di medRxiv pada 13 Februari.

Para peneliti mengamati 304 pasien COVID-19 berusia antara 10 dan 80 tahun di sebuah rumah sakit di utara India, dengan 19 persen pasien melaporkan bahwa mereka kebanyakan memakai kacamata.

Baca Juga: Pernah Jadi Tim Sukses, Ashanty Sebut Penyebab Jokowi Hadiri Pernikahan Atta dan Aurel 

Membandingkan ini dengan perkiraan 40 persen dari mereka yang memakai kacamata di populasi umum India.

Para peneliti menyimpulkan bahwa risiko tertular COVID dua hingga tiga kali lebih rendah pada mereka yang memakai kacamata daripada mereka yang tidak berkacamata.

SARS-CoV-2, virus di balik COVID-19, masuk ke dalam tubuh melalui enzim yang disebut reseptor ACE2, yang dapat ditemukan di seluruh tubuh, termasuk di mata.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di kabarbesuki.com dengan judul, Orang yang Memakai Kacamata Memiliki Kemungkinan Sulit untuk Tertular Serangan Virus COVID-19

Baca Juga: Update Kode Redeem FF Terbaru 12 April 2021, Diamond dan Weapon Royale, Paleolithic Bundle 

Hal ini, di samping fakta bahwa mata biasanya langsung terpapar virus, dapat membuat tubuh ini menjadi ‘tempat awal infeksi’ menurut para peneliti.

Mengenakan kacamata, kemudian, melindungi mata dari paparan langsung ini.

Menurut para peneliti, ‘peran pelindung kacamata ditemukan signifikan secara statistik’ jika dipakai lebih dari delapan jam sehari.

Baca Juga: Kuota BLT UMKM 2021 Rp1,2 Juta Bertambah Sebanyak 12,8 Juta, Cek Penerima Bantuan Login eform.bri.co.id/bpum 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penularan melalui menyentuh permukaan yang terkontaminasi adalah cara lain orang dapat terinfeksi virus meskipun tidak sesering penularan melalui udara.

Ketika seseorang menyentuh partikel yang terinfeksi di suatu permukaan, mereka dapat menularkan virus ke dirinya sendiri dengan menyentuh mata, hidung, dan mulutnya, yang juga mengandung reseptor ACE2.

Dilansir dari Best Life Online, para peneliti mengatakan ini adalah skenario yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Hajime Isayama Tulis Pesan Terakhir untuk Penggemar, Begini Spoiler Ending Attack on Titan Bab 139 

Menurut penelitian, rata-rata, seseorang cenderung menyentuh wajah mereka sendiri 23 kali dalam satu jam dan mata mereka, tiga kali per jam.

Namun, orang-orang yang memakai kacamata cenderung tidak menyentuh mata mereka dan oleh karena itu kecil kemungkinannya untuk tertular COVID,-19.

Ini terjadi lantaran ‘menyentuh dan menggosok mata dengan tangan yang terkontaminasi mungkin merupakan rute infeksi yang signifikan.

Baca Juga: Sambut Ramadan, Ini 10 Hal yang Perlu Dipersiapkan Umat Muslim untuk Bulan Suci Penuh Berkah 

CDC tidak selalu menganjurkan agar orang mulai memakai kacamata untuk melindungi diri dari COVID-19.

Para peneliti mencatat bahwa kemungkinan seseorang menyentuh hidung atau mulutnya sendiri berkurang secara signifikan karena banyak orang yang memakai masker yang menutupi bagian tubuh ini.

Namun, topeng tidak menghentikan seseorang untuk menyentuh mata mereka.

Baca Juga: Situs Nuklir Natanz Iran Diteror Usai Berkonflik dengan Israel dan AS, Teheran Ambil Tindakan 

Namun  sementara CDC merekomendasikan bahwa kebanyakan orang memakai masker, mereka tidak serta merta mendorong kebutuhan akan kacamata atau pelindung mata lainnya, seperti kacamata.

Menurut badan tersebut, jenis pelindung mata ini ‘dapat digunakan selain masker’ tetapi CDC tidak secara eksplisit mengatakan bahwa mereka merekomendasikan praktik ini.***(Yayang Hardita/Kabar Besuki)

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kabar Besuki

Tags

Terkini

Terpopuler