KABARMEGAPOLITAN.com - Mikel Arteta mendesak para bintang terluka Arsenal untuk menunjukkan karakter dan kepemimpinan setelah tantangan gelar Liga Premier mereka menderita pukulan telak dalam kekalahan 2-0 melawan Aston Villa pada hari Minggu.
Tim Arteta seharusnya kembali ke puncak klasemen dengan kemenangan di Stadion Emirates.
Namun, Arsenal kalah untuk pertama kalinya dalam 12 pertandingan liga seiring dengan dua gol dalam enam menit terakhir dari Leon Bailey dan Ollie Watkins mengguncang impian gelar mereka.
Arsenal yang berada di posisi kedua kini tertinggal dua poin di belakang pemuncak klasemen Manchester City dengan enam pertandingan tersisa dalam upaya mereka untuk menjadi juara Inggris untuk pertama kalinya sejak 2004.
Menghadapi kemungkinan kehilangan keunggulan dalam perlombaan gelar untuk kedua kalinya berturut-turut, Arteta mengeluarkan permohonan kepada timnya untuk tetap bersatu.
Baca Juga: Liverpool Disebut Incar Bek Sporting CP, Goncalo Inacio, Segini Harga Transfernya
"Itu adalah kenyataan saat ini. Kami tahu saat ini bisa datang. Sekarang saatnya bereaksi dengan cara yang tepat dan tetap percaya," katanya.
"Sekarang adalah saatnya untuk berdiri sebagai pemimpin dan menunjukkan karakter. Kami tidak punya solusi lain. Ketika Anda menang terus menerus, itu mudah. Sekarang adalah ujian besar bagi kami.
"Jika Anda ingin memenangkan Liga Premier dan Liga Champions, Anda harus berdiri tegak."
City akan meraih gelar Liga Premier keempat secara beruntun yang belum pernah terjadi sebelumnya jika mereka memenangkan pertandingan tersisa mereka.
Ini adalah realitas yang mengejutkan bagi Arteta, yang timnya telah memenangkan 10 dari 11 pertandingan liga sebelumnya.
Baca Juga: Manchester United Incar Jeremie Frimpong, Aaron Wan-Bissaka Siap Dilepas
"Kami tidak bisa mengendalikan itu. Di liga manapun di dunia jika Anda memenangkan jumlah pertandingan berturut-turut seperti yang kami lakukan, Anda akan unggul enam atau delapan poin. Namun tidak demikian halnya di sini. Itu adalah tantangan," kata Arteta.
"Kami memiliki salah satu performa terbaik sepanjang musim kami di babak pertama. Seharusnya menjadi tiga atau empat gol. Kami tidak bisa melakukannya di babak kedua, momen bergeser.
"Sekarang tentang bagaimana kami bereaksi setelah pukulan ini. Ini dalam kendali kami."***