Gunungapi Ruang di Sulawesi Utara Naik Level Awas, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi

- 18 April 2024, 12:05 WIB
Gunung Ruang naik status jadi awas, Bandara Sam Ratulangi terpaksa ditutup
Gunung Ruang naik status jadi awas, Bandara Sam Ratulangi terpaksa ditutup /PVMBG

KABARMEGAPOLITAN.COM - Status Gunung Ruang di Sulawesi Utara naik menjadi level IV atau kategori AWAS mulai Rabu malam 17 April 2024 pukul 21.00 WITA. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang setelah aktivitas vulkanik di Gunungapi tersebut terus meningkat sejak awal April.

PVMBG menyeut, Gunung Ruang mengalami erupsi eksplosif pada tangal 16 April 2024 pukul 21.45 WITA dengan perkiraan tinggi kolom mencapai 2.000 meter dari puncak. Beberapa jam kemudian,  kolom abu mencapai 2.500 meter dari puncak pada tanggal 17 April 2024 pukul 01.08 WITA. Kemudian pada pukul 21.15 WITA, erupsi eksplosif kembali terjadi dengan kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan tinggi sekitar 3.000 meter disertai suara gemuruh dan gempa yang turut dirasakan di Pos Pengamatan Gunungapi Ruang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro melaporkan, erupsi Gunungapi Ruang telah menyebabkan terjadinya hujan abu disertai batu dan kerikil dan mencapai ke permukiman warga yang ada di pesisir Tagulandang. Beberapa warga dilaporkan terkena lontaran kerikil dan bebatuan tersebut dan sudah mendapat penanganan intensif.

Baca Juga: Update Lowongan Kerja di PT Oil States Indonesia, Posisi Menarik Ini Masih Kosong!

Demi menghindari adanya dampak erupsi yang lebih parah, pihak Pemeritah Kabupaten Sitaro melalui, mengevakuasi 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente.

Adapun lokasi pengungsian berada di SMP Negeri 1 Tagulandang sebanyak 45 jiwa dan kurang lebih 783 jiwa lainnya di rumah kerabat yang berada di daratan Pulau Tagulandang.

Pihak BPBD Kabupaten Sitaro terus berkoordinasi dengan lintas instansi terkait guna monitoring, kaji cepat dan upaya penyelamatan masyarakat terdampak. BPBD juga telah memberikan bantuan berupa 123 lembar tikar, 123 lembar selimut dan 400 lembar masker kepada masyarakat.

Pemerintah Kabupaten Sitaro bersama pihak terkait juga tengah menyiapkan alat angkut untuk mengevakuasi warga menggunakan Kapal Ferry KMP Lokong Banua dan KMP Lohoraung ditambah perahu penyeberangan milik warga. Di samping itu, Basarnas juga menurunkan KM Bima Sena untuk membantu proses evakuasi warga.

Sebagai upaya percepatan penanganan daruat, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) telah menetapkan Status Tanggap Darurat melalui SK Bupati Sitaro Nomor 100/2024 terhitung selama 14 hari mulai tanggal 16 - 29 April 2024. Periode masa Tanggap Darurat Ini bersifat dinamis dan dapat diperpanjang sesuai ketentuan dengan melihat kondisi di lapangan.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x