PGE Dorong Agenda Dekarbonisasi melalui Proyek Unit-2 LMB

- 8 Maret 2024, 06:32 WIB
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lumut Balai saat menggelar acara "Sosialisasi Regulasi Panas Bumi dan Apresiasi Kontraktor PGE Area Lumut Balai" di Hotel Santika Premiere Palembang Rabu, 6 Maret 2024.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lumut Balai saat menggelar acara "Sosialisasi Regulasi Panas Bumi dan Apresiasi Kontraktor PGE Area Lumut Balai" di Hotel Santika Premiere Palembang Rabu, 6 Maret 2024. /

KABARMEGAPOLITAN.com - Sebagai penutup agenda kegiatan Bulan K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja) tahun 2024 sekaligus  menyebarkan informasi tentang regulasi panas bumi di Indonesia, dengan fokus pada aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lindungan Lingkungan (K3LL)  kepada seluruh kontraktor guna mencegah kecelakaan di tempat kerja,  PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lumut Balai menggelar acara "Sosialisasi Regulasi Panas Bumi dan Apresiasi Kontraktor PGE Area Lumut Balai" di Hotel Santika Premiere Palembang Rabu, 6 Maret 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sahat Simangungsong dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Catur Hendro Utomo S., General Manager PGE Area Lumut Balai, serta berbagai perwakilan manajemen dari mitra kontraktor PGE.

Sahat Simangungsong, selaku Ditjen EBTKE menyoroti urgensi inovasi dalam penggunaan energi terbarukan seperti Panas Bumi sebagai solusi atas tantangan lingkungan terkait emisi.

Beliau juga menekankan perlunya memprioritaskan faktor keamanan dalam pengembangan Panas Bumi di Indonesia, dengan tujuan meminimalkan kecelakaan di proyek pembangunan PLTP setiap wilayah.

Baca Juga: Peringati Hari Bakti Rimbawan, Plh Sekda Sumsel Tanam 400 Bibit Pohon 

"Isu utama dalam pengembangan Panas Bumi adalah kesulitan dalam pembukaan lahan yang disebabkan oleh faktor keamanan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memprioritaskan faktor keamanan guna meningkatkan pengembangan Panas Bumi di Indonesia. Semakin sedikit kecelakaan yang terjadi di proyek Panas Bumi, semakin mudah pula bagi masyarakat untuk menerima dan mendukungnya," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Catur Hendro menegaskan aspek kepatuhan terhadap regulasi tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga landasan utama dalam menjalankan pekerjaan.

PGE memprioritaskan regulatory compliance serta aspek Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) untuk memastikan keberlanjutan bisnis PGE.

"Saat ini, PGE telah terdaftar di bursa/IPO, menempatkan kami di pusat perhatian semua pemangku kepentingan, termasuk masyarakat. Skor ESG PGEO telah menduduki peringkat pertama di Bursa Efek Indonesia (IDX) dan peringkat ketiga dari 702 sektor utilitas menurut sustainalytics adalah bukti komitmen kami terhadap keberlanjutan bisnis dengan risiko yang sangat rendah,” ucapnya.

Baca Juga: Big Ramadan Sale 2024 dari Shopee, Belanja Makin Untung dengan Promo Terbesar se-Indonesia 

Halaman:

Editor: Yuliansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x