Network
KABARMEGAPOLITAN.com - Jakarta, kota metropolitan yang sibuk, seringkali terjerat dalam kekhawatiran serius - polusi udara.
Namun, sinar harapan muncul saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan solusi inovatif untuk mengatasi dampak buruk dari polusi udara.
Upaya ini diwujudkan dengan persiapan pengadaan 100 unit bus listrik yang akan dioperasikan oleh PT TransJakarta.
Rencana visioner ini disajikan oleh Syafrin Liputo, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Jakarta Timur.
"Tujuan kami adalah mempromosikan elektrifikasi dalam transportasi publik," ujar Syafrin dengan penuh semangat, menegaskan komitmen pemerintah untuk mengadopsi teknologi bersih demi kualitas udara yang lebih baik di ibu kota.
Salah satu tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memicu perubahan perilaku para penduduk kota.
Syafrin berharap bahwa dengan adanya bus listrik yang ramah lingkungan, masyarakat yang biasanya mengandalkan kendaraan pribadi akan mempertimbangkan untuk beralih ke transportasi publik yang lebih berkelanjutan.
"Harapan kami adalah melalui upaya ini, masyarakat akan semakin sadar dan mulai beralih untuk menggunakan layanan transportasi umum massal yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tambah Syafrin.
Baca Juga: Update Penanganan Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Miss Universe Indonesia
Namun, bagi mereka yang tetap memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak tinggal diam.
Mereka aktif mendorong peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Syafrin menjelaskan, "Kami juga mendorong elektrifikasi dalam sektor transportasi umum maupun kendaraan pribadi. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan insentif kepada masyarakat yang membeli kendaraan listrik, dengan pembebasan Biaya Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)."
Pentingnya langkah ini ditegaskan oleh penelitian dari sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Studi tersebut mengungkapkan bahwa pencapaian target 60% peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik pada tahun 2030, sebagaimana yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 2,3 ton di Jakarta.
"Ini berarti potensi pengurangan polusi udara sebanyak 45% di Jakarta. Oleh karena itu, kesadaran publik dan peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi umum menjadi sangat penting," tegas Syafrin.
Sejalan dengan upaya monumental ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengambil tindakan nyata dengan memberikan 186 kendaraan dinas operasional (KDO) listrik kepada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) setempat.
Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga kualitas udara di ibu kota.
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata Ramah Anak di Indonesia, Enak Nih Ajak Si Kecil
"Kami memberikan 186 kendaraan roda dua berbasis baterai yang dilengkapi dengan aksesori seperti helm, dengan anggaran sekitar Rp7 miliar," ungkap Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Langkah-langkah nyata ini menggarisbawahi komitmen dan dedikasi pemerintah setempat dalam melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Kendaraan operasional berbasis baterai ini akan didistribusikan ke lima wilayah DKI Jakarta sesuai kebutuhan.
Ini menegaskan visi lingkungan yang lebih bersih dan sehat yang semakin mendekati kenyataan.
Baca Juga: Punya Bos dengan Zodiak Pisces? Begini Watak Aslinya, Sob!
Jakarta membuktikan bahwa dengan tekad dan tindakan, perubahan nyata menuju masa depan yang berkelanjutan adalah tujuan yang dapat dicapai dan patut untuk dikejar.***
