Potensi Longsor di Lombok Barat, 5 KK Terpaksa Mengungsi

- 13 Januari 2022, 11:07 WIB
Kondisi jalan yang amblas akibat lapisan tanah tergerus arus banjir di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peristiwa ini terjadi pada Selasa 11 Januari 2022 , pukul 23.30 waktu setempat.
Kondisi jalan yang amblas akibat lapisan tanah tergerus arus banjir di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Peristiwa ini terjadi pada Selasa 11 Januari 2022 , pukul 23.30 waktu setempat. /BNPB

KABARMEGAPOLITAN.COM – Hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Selasa 11 Januari 2022 malam telah menyebabkan terjadinya banjir dan potensi tanah longsor.

Banjir tersebut mengakibatkan 65 KK warga Desa Sengigi, Kecamatan Batu Layar, terdampak.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat juga melaporkan saat hujan lebat terjadi sebanyak 5 KK mengungsi sementara waktu untuk menghindari potensi longsoran di sekitar rumah. 

BPBD Kabupaten Lombok Barat melaporkan tidak ada korban jiwa atau pun luka-luka akibat peristiwa ini. Sedangkan kerugian material, tercatat ruas jalan pada 7 titik dengan total panjang 200 meter.

Baca Juga: Hoarding Disorder: Kebiasaan Menimbun Barang Tak Terpakai dan Merasa Sulit untuk Membuangnya

Berdasarkan prakiraan cuaca, pada hari Kamis dan Jumat 14 Januari 2022, Kecamatan Batu Layar masih berpeluang hujan dengan intensitas ringan.

Namun secara umum pada hari ini, Kamis (13/1), Provinsi Nusa Tenggara Barat berpeluang hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Kecamatan Batu Layar termasuk salah satu dari 10 kecamatan di Kabupaten Lombok Barat yang berpotensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Melihat potensi gerakan tanah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengidentifikasi wilayah Kecamatan Batu Layar pada Januari 2022 ini memiliki potensi menengah hingga tinggi. Pada kecamatan lain, seperti Gunungsari dan Kediri, wilayah ini berpotensi gerakan tanah menengah hingga tinggi serta berpotensi banjir bandang.

Baca Juga: Penghargaan Oscar 2022 Akan Kembali Digelar, Tom Holland Tanggapi Kansnya Jadi Kandidat Pembawa Acara

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi basah, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Berbagai upaya pencegahan atau langkah penanganan dini dapat dilakukan di tingkat desa, misalnya identifikasi apabila ada retakan tanah, kerja sama antar desa di bagian hulu dan hilir, terkait dengan curah hujan yang terjadi, atau pun penentuan tempat evakuasi sementara.

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah